Brebes, NU Online
Ketua Pengurus Majelis Wakil Cabang (MWC) Nahdlatul Ulama (NU) Salem, Brebes, Jawa Tengah KH Kholid Nawawi menyampaikan pentingnya menjaga agama dan menjaga negara.
Hal tersebut disampaikan pada saat pembinaan guru ngaji, imam masjid/mushala, hafidz hafidzah, dai daiyah, guru madin dan pengasuh pesantren se Kecamatan Salem di halaman Kecamatan setempat, Senin (18/2).
"Untuk menjaga agama yakni dengan Khadimul ilmi, khodimul ulama dan khodimul umat, agama akan kokoh di badan dan sanubari kita bila ketiga cara tersebut ditempuh, ujarnya.
Dikatakan, khadimul ilmi, mengharuskan manusia untuk selalu mencari ilmu. Orang yang tidak selalu mencari ilmu, dikategorikan sombong. Sedangkan khadimul ulama, manusia harus taat pada ulama atau kiai, selalu menaruh hormat kepada ulama. "Barangsiapa menghina ulama, maka akan kuwalat, menghina ulama sama saja menghancurkan agama," kata Kiai Kholid.
Khadimul umat, sesama manusia harus menjaga keutuhan dan kebersamaan umat. Jangan mudah terpancing hoaks sehingga terpecah belah. "Kewajiban selanjutnya adalah menjaga wathaniyah, jelasnya.
Bagi warga NU, NKRI adalah harga mati. Kita hidup dalam perbedaan, namun Indonesia yang memiliki 6 agama tetap kondusif, aman, tentram karena memiliki Pancasila, Bhineka Tunggal Ika, NKRI, dan Undang Undang Dasar 45. "Jangan sampai kita menghina pemerintah, karena menghina pemerintah sama halnya menghancurkan negara," pungkasnya.
Bupati Brebes Hj Idza Priyanti mengapresiasi peran pegiat agama Islam yang turut serta membangun Brebes. Karena atas perannya, pembangunan rohani di Kabupaten Brebes mencapai kemajuan, masyarakat menjadi damai, tenteram, dan semakin takwa Kepada Allah SWT.
"Saya bangga dan mengapresiasi perjuangan para pegiat agama yang dengan tangan dan hati keikhlasannya turut membangun rohani merawat umat," ujar Bupati.
Tanpa peran ulama, kata Idza, sulit membangun umat. Terutama generasi milenial yang masih sangat membutuhkan bimbingan, arahan, dan berbagai ilmu keagamaan untuk peningkatan keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT.
Kepala Bagian Kesra Setda Brebes Ahmad Makmun menjelaskan, selain pembinaan para pegiat agama mendapatkan bantuan transport. Untuk imam masjid/mushala sebanyak 413 orang, guru ngaji sebanyak 349 orang, dan guru madin sebanyak 194 orang mendapatkan Rp570 ribu.
Selanjutnya, untuk dai daiyah sebanyak 49 orang mendapatkan Rp950 ribu, hafidz hafidzah sebanyak 1 orang mendapatkan Rp712.500, dan pengasuh ponpes sebanyak 7 orang masing masing Rp 950 ribu. (Wasdiun/Muiz)