Solo, NU Online
Setelah menamakan dirinya sebagai Kota Sholawat, beberapa warga di Solo kini mencoba untuk memberikan predikat baru kotanya, Solo Kota Santri. Wacana sebutan ini akan diawali dengan kegiatan tablig akbar di Masjid Agung Solo, Ahad (13/10) besok.
<>
Dengan mengambil tema Menuju Solo Kota Santri, acara ini diperkirakan akan dihadiri 20.000-an umat Islam dari berbagai daerah di Soloraya.
Penggagas acara ini, Habib Naufal bin Muhammad al-Aydrus, mengatakan dalam acara tersebut akan diadakan acara tanya jawab, di samping untuk menanyakan persoalan keagamaan juga terkait dengan wacana Solo Kota Santri ini.
“Konsep acaranya dialog. Jadi kita semua tahu apa yang menjadi keinginan umat,” ungkap pimpinan Majelis Ilmu dan Dzikir Ar-Raudhah tersebut, Kamis (10/10).
Menurutnya, selain untuk mewacanakan Solo Kota Santri, kegiatan ini juga untuk menyemarakkan Masjid Agung. “Selama ini ada kesan masjid sepi dari kegiatan keagamaan. Apalagi akses menuju masjid kurang strategis,” imbuhnya.
Terkait wacana ini, Ketua GP Ansor Solo, Muhammad Anwar menanggapi bahwa sah-sah saja untuk memberi nama untuk pencitraan yang baik. “Dulu Solo Kota Shalawat, sekarang Solo Kota Santri. Yang penting sebetulnya tindak lanjut setelahnya, jadi tidak hanya sekadar namanya saja,” kata Anwar. (Ajie Najmuddin/Abdullah Alawi)
Terpopuler
1
Inalillahi, Tokoh NU, Pengasuh Pesantren Bumi Cendekia KH Imam Aziz Wafat
2
Aksi ODOL Tak Digubris Pemerintah, Sopir Truk Mogok Kerja Nasional Mulai 13 Juli 2025
3
Mas Imam Aziz, Gus Dur, dan Purnama Muharramnya
4
Santri Kecil di Tuban Hilang Sejak Kamis Lalu, Hingga Kini Belum Ditemukan
5
Gus Yahya: Sanad adalah Tulang Punggung Keilmuan Pesantren dan NU
6
PM Spanyol Sebut Israel Dalang Genosida Terbesar Abad Ini
Terkini
Lihat Semua