Daerah

MGBS, Marching Band Kebanggaan MINU Baitul Mukminin

NU Online  ·  Ahad, 6 Oktober 2013 | 11:00 WIB

Kudus, NU Online
Madrasah Ibtidaiyah Nahdlatul Ulama (MINU) Baitul Mukminin Desa Getas Pejaten Kudus mempunyai grup Marching band Gema Bintang Sembilan (MGBS) yang patut dibanggakan. Sejak berdiri tahun 2002, selalu membawa nama harum madrasah dengan meraih banyak prestasi dalam berbagai event tingkat kabupaten maupun provinsi. 
<>
Setiap tampil dalam kejuaraan maupun festifal drumband, MGBS ini selalu memperoleh juara pertama pada semua kategori. Puluhan piala dan piagam penghargaan yang pernah diperoleh diantaranya, juara I Solo Percusiion, Juara I Drum Mayorret, Juara I Musik Analis, Juara I Display-Snowman Ship, Juara I Marching Manufaring dan Juara III Festifal drumband Terbuka tahun 2009 tingkat Jawa Tengah. 

Salah seorang Pelatih MGBS Sugeng menjelaskan, marching band ini merupakan salah satu kegiatan ekstra kurikuler yang rutin dilaksanakan di madrasah Baitul Mukminin. MGBS didirikan pada tahun 2002 dengan tujuan menambah semangat belajar dan melatih kreativitas anak didik. 

“Drumband untuk mendorong motivasi anak belajar di madrasah sehingga bukan hanya pelajaran yang diperoleh tetapi kreativitas mereka juga terasah,” kata Sugeng ketika ditemui NU Online pada acara Parade Drumband harlah Ma’arif NU Kudus.  

MGBS yang dimainkan 50 anak didik MINU Baitul Mukminin ini, terang Sugeng, pihaknya dibantu Kasroni melatih dua kali pertemuan setiap bulan. Dengan penuh kesabaran, dua pelatih itu mendorng semangat anak-anak untuk tekun berlatih dengan penuh kesabaran. 

“Namanya melatih anak-anak, memang perlu ekstra sabar. Namun berkat dukungan madrasah dan orang tua wali, anak didik cepat menguasai berbagai lagu yang diajarkan dan sering meraih prestasi,” ujarnya.

Guru MINU Baitul Mukminin Masfu’ah mengatakan, marching band menjadi program kegiatan tambahan dan unggulan di madrasah tersebut. Disamping kegiatan belajar mengajar, MINU ini juga memberikan kegiatan ekstra kurikuler seperti qiro'ah, renang, bimbel, kaligrafi, rebana, dan muhadatsah. 

“Berkat ketekunan para pelatih, marching band sangat digemari anak didik. Tidak heran bila banyak prestasi yang diraihnya,”katanya bangga kepada NU Online. (Qomarul Adib/Abdullah Alawi)