Daerah

Mie Instant Juara 1 Festival Band Religi

Sel, 14 Agustus 2012 | 10:15 WIB

Brebes, NU Online 
Grup Band Mie Instant (MI) dari perwakilan audisi wilayah Bumiayu akhirnya menjadi juara 1 dalam festival Band Religi Ngabuburit Anti Cukai Palsu 1433 Hijriyah. Mie Instant berhasil menyisihkan 15 grup lainnya setelah meraih nilai 1040. 
<>
MI berhak memboyong piala tetap Bupati Brebes, piagam dan sejumlah uang pembinaan. Juara 2 diraih grup D’ Jacka dari perwakilan audisi Ketanggungan dengan nilai 1000 dan juara 3 Member Band dengan nilai 995 (Ketanggungan). 

Sementara juara harapan 1 sampai 3 secara berurut Netro band dari perwakilan audisi Brebes (970), Braf Band Ketanggungan (935) dan BMC Band Bumiayu (925). Festival yang digelar di halaman Gedung NU jalan Yos Sudarso Brebes, Ahad (12/8).

Ketua Panitia, Agung Budiman S Sos menjelaskan, festival diramaikan 15 Grup band, perwakilan dari 3 wilayah Brebes. Mereka merupakan hasil seleksi dari 3 Stasiun Radio Pemerintah di Wilayah Brebes utara, tengah dan selatan. 

Festival ini digelar bagian Humas dan Protokol Setda Brebes bekerja sama dengan Situs Resmi PBNU,  NU Online. Festival yang mengusung tema Ngabuburit Anti Cukai Palsu 1433 H Tingkat Kabupaten Brebes itu digelar dalam rangka sosialisasi cukai pada masyarakat dan peringatan Hari Lahir (Harlah) NU Online ke-9 tahun 2012. 

Selain itu untuk menggairahkan musik religi di kalangan anak muda. “Datangnya Ramadhan, harus disikapi dengan peningkatan ibadah. Termasuk dengan menebarkan dakwah lewat musik religi.

Menurut Agung, dakwah bisa melalui jalur musik. Sebab musik itu indah dan Allah menyukai keindahan. Musik religi, termasuk menyanjungkan asma Allah SWT. “Lewat musik religi, mari ujudkan Islam ramah, bukan Islam marah,” ajak Agung.

Menurut dia, Festival band religi merupakan kali kedua digelar. Hal ini didorong oleh semangat anak muda yang makin gandrung dengan musik band yang bernuansa Islami. Lagi pula ajang kompetisi bagi anak muda yang bersyareat Islami belum banyak digelar. Sehingga perlu dilakukan trobosan kreatif untuk mewadahi keinginan dan kreativitas mereka dalam berkarya di bidang musik Islami. 

Festival dibuka Bupati Brebes H Agung Widyantoro ang diwakili Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Brebes H Athoillah. Dalam kata sambutannya, berharap lewat festival band religi dapat memacu kreativitas dalam berkesenian. Lewat apresiasi seni kan mendasari terbentuknya karakteristik generasi muda yang cerdas, mandiri, kreatif dan kompetitif. 

Athoillah yang juga Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PC NU) Brebes itu, memandang festival band religi dapat membentuk penyaluran bakat seni musik sekaligus memadukan antara lagu dan ritme yang bernuansa Islami.

Terkait sosialisasi cukai, Athoillah berharap generasi muda memahami karakteristik  barang yang dikenai cukai. Sebab pemahaman tentang cukai memiliki korelasi dengan pemahaman terhadap pajak Negara lainnya. 

Dalam kesempatan tersebut, juga diisi mauidlatul khasanah oleh Drs KH Sodikin Rachman. Kiai Sodikin berpesan agar di Ramadhan 10 hari yang terakhir kita bisa meningkatan amal ibadah. Karena di saat ini ada peristiwa malam lailatul qodar yang nilai kemuliaannya lebih dari 1000 bulan. 

Dan yang lebih utama, kata Kiai Sodikin, di 10 hari terakhir kita dijanjikan idkum minanar atau terhindar dari api neraka. 

“Semoga ikhtiar di bulan Ramadhan mampu menjadikan sebagai mutaqin, orang yang bertakwa,” pungkasnya. Festival band religi diakhiri dengan buka puasa bersama antara peserta, dewan juri dan panitia. 

Redaktur    : Hamzah Sahal
Kontributor : Wasdiun