Serang, NU Online
Sebagai organisasi mahasiswa yang memiliki ribuan kader, Pergerakan Mahasiswa Islam Idonesa (PMII) Kota Serang harus memiliki strategi kuat agar bisa mempertahankan peran dan fungsinya sebagai kelompok akademis. Kegiatan organisasi yang membutuhkan banyak biaya terkadang mengakibatkan organisasi tidak hidup dan cenderung loyo.
Tetapi tidak bagi PMII Kota Serang, kader kader muda Nahdlatul Ulama di Kota Serang Provinsi Banten ini berinisiatif membentuk 'Mindset Cafe' untuk pemasukan organisasi. Cafe yang menjual beragam jajanan dan menjadi pusat tongkrongan mahasiswa di Banten itu menyediakan fasilitas yang bernilai materi.
Ketua Cabang PMII Kota Serang, Abdul Muhir Hariri mengatakan, upaya itu dilakukan PMII Kota Serang sebagai bentuk perwujudan dari konsep ekonomi kreatif dan wirausaha yang terus digaungkan oleh PB PMII dan Nahdlatul Ulama sebagai induk organisasinya.
Atas usahanya itu, kini dia tidak merasa bingung ketika akan menyelenggarakan kegiatan yang membutukan banyak biaya. Selain itu, hadirnya wirausaha Cafe itu menjadi dorongan bagi ribuan kader PMII bahwa berwirausaha adalah salah satu cara mahasiswa dalam merubah nasib setahap demi setahap.
"Alhamdulillah sejak kami luncurkan pada Selasa (30/4) kemarin, sudah ramai dikunjungi oleh masyrakat terutama anak muda dan mahasiswa di Serang. Untuk membentuk Cafe ini kami dari pengurus cabang iuran dari mulai sewa tempat, membeli alat dan kebutuhan lain," kata Muhit kepada NU Online di Jakarta, Kamis (2/5) siang.
Ia mengatakan, semua karyawan yang bekerja di Cafe tersebut merupakan kader kader muda PMII. Hasil dari usahanya itu murni akan digunakan untuk kepentingan PMII.
"Jadi ke depan kami tidak usah lagi buat buat proposal, idealisme kami bisa terjaga," ucapnya sambil berkelakar tawa.
Pengurus Besar PMII yang juga pengusaha muda NU, Mukhtar Ansori Attijani, yang hadir pada kegiatan peluncuran Midset Cafe, menyatakan mendukung penuh kehadiran usaha kader PMII. Ia menyarankan agar ada kekhasan PMII dengan organisasi lain.
Untuk itu ia mendorong profesionalitas hadir di kalangan kader-kader PMII agar menjalankan peran dan fungsinya tidak terhalang oleh apapun.
"Kader kader PMII yang berani berwirausaha sudah berani keluar dari pemikiran-pemikiran yang monoton dengan menjadikan Ekonomi sebagai pondasi dalam berorganisasi, ini hal yang luar biasa karena jarang sekali ada kepengurusan yang seberani ini," kata pengusaha percetakan di Jakarta ini. (Abdul Rahman Ahdori/Muiz)