Daerah

Mubaligh Training, Latih Kader Ansor Jadi Dai

Sab, 22 Juni 2013 | 04:44 WIB

Jepara, NU Online
Setiap sebulan sekali Pimpinan Anak Cabang (PAC) Gerakan Pemuda (GP) Ansor kecamatan Kalinyamatan kabupaten Jepara melaksanakan Idaroh dari Ranting satu ke Ranting yang lain. Seperti biasa kegiatan bulanan diawali dengan tradisi khas NU semisal pembacaan maulid, shalawatan, tahlil dan masih banyak lagi. Disela-sela acara yang dilaksanakan usai Isya tersebut ada pelatihan mubaligh. 
<>
Seperti yang tampak di Pimpinan Ranting (PR) GP Ansor desa Margoyoso yang mendapat giliran Idaroh dan ditempatkan di beranda Masjid Baitur Rohim desa setempat, Jum’at (21/6) malam. 

Malam itu, Ali Mahzuni dari PR GP Ansor desa Robayan didapuk pengurusnya untuk menjadi “penceramah” dalam 10-15 menit. Karena belum mubaligh sungguhan tidak salah jika Ali masih membawa buku contekan. Nah, itulah salah satu sesi Idaroh yang baru dilaksanakan 5 kali pertemuan. 

H Mustajib Sofwan selaku ketua PAC GP Ansor Kalinyamatan menyatakan mubaligh training merupakan wahana untuk menggali potensi kader-kader Ansor. “Sudah bisa atau belum saat mubaligh training mereka sama-sama latihan menjadi dai,” paparnya. 

Hal senada disampaikan ketua III PAC GP Ansor Kalinyamatan, Nur Basith. Menurutnya dengan latihan itu merupakan upaya menyiapkan kader yang siap pakai.  Basith meminta saat ditugasi untuk menyampaikan ceramahnya agar tidak menolak. “Kalo sudah ditugasi pengurus untuk ceramah ya maju. Sudah bisa atau belum tidak apa-apa dan tidak usah malu-malu,” himbaunya. 

Dengan latihan dan terus latihan Basith yakin kader-kader Ansor di tengah-tengah masyarakat benar-benar siap pakai. Ia pun menyontohkan dirinya, pada suatu saat diminta menjadi pembawa acara acara walimatul ursy (resepsi pernikahan). Karena wakil besan (menantu, red) berhalangan hadir ia kemudian mendapat tugas ganda. Usai acara rampung shohibul bait memberi 2 amplop kepadanya untuk MC dan sambutan atas nama besan. 
“Itu namanya hikmah yang luar biasa. Meski kumpulan rutin agendanya itu saja-saja namun hikmah dan manfaatnya kedepan sudah pasti ada,” imbuhnya.


Redaktur    : Mukafi Niam
Kontributor: Syaiful Mustaqim