Daerah

MUI Jateng: Hindari Politik Transaksional

NU Online  ·  Kamis, 5 April 2018 | 05:00 WIB

MUI Jateng: Hindari Politik Transaksional

Ketua Umum MUI Jateng KH Ahmad Darodji

Salatiga, NU Online
Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jawa Tengah berharap umat Islam menghindari politik transaksional. Pihak Pasangan Calon (Paslon) bersama pendukungnya jangan menarik-narik calon pemilih dalam pusaran money politic, begitu juga sebaliknya umat Islam yang sudah memiliki hak pilih jangan mengharap-harap pemberian uang atau berbagai fasilitas terkait  dengaan pilkada dari para paslon.

Hal tersebut disampaikan Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia Jawa Tengah (MUI Jateng) KH Ahmad Darodji di acara Halaqah Ulama yang diselenggarakan bersama Kesbangpol Jateng di Hotel Larasati, Salatiga, Rabu (4/4). 

Dikatakan, politik transaksional sangat mencederai demokrasi dan diperkirakan akan semakin marak di tahun politik ini dan Majelis Ulama Indonesia (MUI) telah menegaskan fatwa haram atas hukum politik uang.

Menurut Daroji, sejatinya perbedaan dalam pilkada sangatlah sederhana dan simpel, hanya sekitar satu sampai dua menit saja, yakni pada saat para pemilih  menjatuhkaan pilihannya di ruang bilik suara Tempat Pemungutan Suara (TPS) yang tidak diketahui oleh siapapun kecuali dirinya sendiri dan Tuhan.

Meski sederhana, lanjutnya rangkaian agenda pilkada yang digelar sebelum hari pemungutan suara dipastikan menghangatkan dinamika kehidupan mayarakat. Karena tarik menarik kepentingan untuk mendapatkan dukungan suara antar kandidat pasti tidak bisa dihindari, baik antar sesama pasangan calon (Paslon) maupun para pendukung bersama parpol pengusungnya.

Halaqah Ulama yang diselenggarakan bersama Kesbangpol Jateng itu menampilkan  beberapa narasumber, diantaranya Bawaslu Jateng,  KH Ali Mufiz (Fisip Undip), KH Haris Shodaqoh (Rais PWNU Jawa Tengah), KH Yusuf Chudlory (Ketua DPW PKB Jateng), dan H Masuhan Syamsuri (Ketua DPW PPP Jateng). (Muiz)