Daerah

Munajat Akhir Ramadhan di Pasar Kliwon

NU Online  ·  Sabtu, 3 Agustus 2013 | 11:09 WIB

Daerah Pasar Kliwon yang dikenal sebagai Kampung Habaib-nya Solo mengadakan serangkaian acara khataman Al-Qur’an. Diawali dari Masjid Riyadh (Masjid yang didirikan putra muallif Simtuddurar Al-Habsyi, Habib Alwi bin Ali Al Habsyi) pada malam 19 Ramadhan.<>

Kemudian berlanjut, setiap malam ganjil pada sepluh akhir Ramadhan. Malam 21 di Masjid As Segaf, 23 di Al Khair (Habib Husain Al Aidrus), dan seterusnya sampai puncaknya pada malam 29, kembali ke Masjid Riyadh.

Selain khataman, momen yang unik pada kegiatan tersebut, yakni ketika seluruh jamaah berkumpul bersama di depan masjid untuk memanjatkan doa Lailatul Qadr. Seperti yang terlihat di Masjid As Segaf, Selasa (30/7) malam. Usai membaca doa khataman al Qur’an ribuan jamaah, turun ke jalanan depan masjid. Kebetulan masjid ini terletak persis di sisi Jl Kapten Mulyadi.

Di bawah langit malam yang diterangi cahaya bulan, mereka berdoa dipimpin oleh Habib Jamal As Segaf dan Habib Syech As Segaf. “Mudah-mudahan kita semua mendapat Lailatul Qadr” pinta Habib Syech yang diamini jamaah.

Dalam kesempatan tersebut Habib Syech juga membacakan wasiat dari Habib Muhsin bin Alwi Assegaf, yang setiap malam 21 Ramadhan dibaca dan diterjemahkan di masjid ini. Di akhir khutbahnya Habib Syech membacakan sebuah munajat.

Ramadhan akan meninggalkan kita.
Selamat tinggal Bulan Tarawih.
Selamat tinggal Bulan Kebaikan dan Keridhaan.
Mana penyesalan dan air mata kita

Ucapan ini bukan karena kami benci padamu
Sudikah engkau bertemu kembali
Atau ajal menjemput kami

Hai Ramadhan
Lampu-lampu segera padam
Begitu juga Tarawih yang kami kerjakan

Hai Ramadhan
Jadikanlah kami bertemu engkau di tahun mendatang


Redaktur    : A. Khoirul Anam
Kontributor: Ajie Najmuddin