Daerah

Museum Islam Indonesia akan Buka Ruang Khusus Koleksi Pribadi Gus Dur

Rab, 14 Desember 2022 | 14:00 WIB

Museum Islam Indonesia akan Buka Ruang Khusus Koleksi Pribadi Gus Dur

Museum Islam Indonesia KH Hasyim Asy'ari (Minha) terletak di Desa Cukir, Kecamatan Diwek, Kabupaten Jombang, Jawa Timur. (Foto: Tebuireng Online)

Jombang, NU Online 
Museum Islam Indonesia KH Hasyim Asy'ari (Minha) di Jombang, Jawa Timur berencana membuka ruang khusus untuk koleksi pribadi Presiden ke-4 RI KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur).


Menurut Koordinator Minha, Wicaksono Dwi Nugroho, alasan pembukaan ruang khusus Gus Dur ini karena begitu banyak pengunjung yang menanyakan koleksi barang pribadi Gus Dur ketika datang ke museum.


"Kebanyakan peziarah ke sini mencari dan menanyakan tentang KH M Hasyim Asy'ari dan Gus Dur. Kita akan buka ruangan khusus berkaitan dengan Gus Dur. Berisi beberapa barang memori tentang Gus Dur," jelasnya, Selasa (13/12/2022).


Wicaksono menambahkan, setelah Minha dibuka untuk umum, setiap bulannya tidak kurang dari 8 ribu sampai 10 ribu pengunjung yang datang. Mayoritas pengunjung tersebut adalah peziarah makam Gus Dur.


Pihak Minha hingga saat ini tidak menarik bayaran kepada pengunjung. Hal ini dikarenakan tujuan awal museum berdiri supaya masyarakat mendapatkan wawasan tentang tokoh yang diziarahi. 


Selain peziarah, Minha juga dikunjungi oleh instansi pendidikan mulai pendidikan usia dini hingga perguruan tinggi. Ada juga pengunjung untuk riset dan pelatihan. Dari keseluruhan pengunjung tersebut, kebanyakan mencari barang koleksi Gus Dur.


"Rencananya tahun depan ada ruang khusus Gus Dur. Kita akan bicarakan lagi dengan keluarga Gus Dur. Sudah ada pembicaraan awal, ruangnya juga sudah ada. Tinggal kita desain, keluarga ingin seperti apa," beber Wicaksono.


Dikatakan, barang pribadi Gus Dur yang sering ditanyakan pengunjung yaitu baju, buku, foto, dan barang yang digunakan Gus Dur sehari-hari. Sebagai bapak bangsa, Gus Dur memiliki tempat istimewa di ingatan pengunjung museum.


Pertanyaan tentang barang Gus Dur muncul karena di Minha hanya ada barang pribadi KH M Hasyim Asy'ari (kakek Gus Dur) seperti tongkat, kitab dan lain sebagainya. Di Minha ada juga naskah milik KH Hasyim.


"Mereka tanya barang-barangnya Gus Dur di mana, seperti bajunya, hal yang digunakan Gus Dur sehari-hari. Buku Gus Dur. Peziarah ingin lihat itu," ujar Wicaksono.


Wicaksono berharap komunikasi intens Minha dengan keluarga Gus Dur dan keluarga besar Pesantren Tebuireng bisa segera mewujudkan harapan pengunjung museum untuk melihat barang pribadi Gus Dur.


Saat ini Minha baru memberikan akses pengunjung untuk menjelajahi koleksi museum di lantai 1 saja dari total tiga lantai. Lantai 1 ini menyuguhkan 120 bukti sejarah masuknya Islam ke Nusantara di abad 11-19 masehi.


Koleksi lantai 1 Minha meliputi replika batu nisan Fatimah binti Maimun, kitab-kitab kuno ulama, mata uang Islam, prasasti, mahkota, kipas berbahan emas dan peta penyebaran Islam Nusantara.


"Kalau untuk keamanan barang Gus Dur kita menyiapkan kaca khusus dan sensor. Insya Allah tidak ada yang berani sama barangnya," tandasnya.

 

Untuk diketahui, Minha terletak di kawasan wisata religi makam Gus Dur, Tebuireng, Desa Cukir, Kecamatan Diwek, Kabupaten Jombang seluas 4,9 hektar. 

 

Kontributor: Syarif Abdurrahman
Editor: Syamsul Arifin