Jombang, NU Online
Selama dua hari, 6-7 Februari 2014, Pimpinan Cabang Muslimat NU Jombang, Jawa Timur, menyelenggarakan pelatihan motivator ASI (air susu ibu) untuk pengurus Pimpinan Anak Cabang setempat. Diharapkan usai pelatihan ini akan lahir kelompok pendamping ASI di setiap kecamatan bahkan desa di seluruh Jombang.
<>
Ketua PC Muslimat NU Jombang Hj Aisyah Muhammad mengaku sangat prihatin dengan kian menurunnya perhatian masyarakat terhadap ASI. “Padahal air susu ibu tidak bisa tergantikan oleh susu formula yang beredar di pasaran,” katanya kepada NU Online, Jumat (6/2).
Ada 42 peserta dalam kegiatan yang diselenggarakan di kantor PC Muslimat NU Jombang jalan Juanda ini. “Mereka adalalah utusan dari seluruh Pimpinan Anak Cabang atau PAC yang berjumlah 21 se-Kabupaten Jombang,” kata Bu Is, sapaan akrabnya. Masing-masing PAC mengutus dua peserta.
Pelatihan ini dipandu oleh empat fasilitator bersertifikat nasional. Masing-masing memberikan wawasan soal mengapa menyusui itu penting. “Demikian juga cara kerja menyusui yang dibenarkan sesuai standar medis,” terang cucu KH Abdul Wahab Chasbullah ini.
Materi selanjutnya adalah menilai kegiatan menyusui baik dari sisi posisi dan peletakan yang benar. Kemudian peserta juga dapat mengamati sejumlah gambar bagaimana posisi menyusui yang direkomendasikan. “Juga bagaimana mengatur posisi bayi serta payudara yang benar,” ungkapnya.
Bu Is menandaskan, anjuran dalam agama Islam yang menandaskan bahwa menyusui selama dua tahun adalah benar adanya. “Dua tahun pertama bagi bayi adalah masa penentuan,” terangnya.
“Istilah dalam medis adalah seribu hari sebagai masa paling krusial bagi bayi,” katanya. Perincian dari seribu hari tersebut adalah 9 bulan selama dalam kandungan, ditambah dua tahun dengan asupan ASI akan bisa melahirkan bayi yang sehat dan memiliki ketahanan, baik fisik maupun psikis.
Dengan mengetahui masa krusial ini, maka para ibu diharapkan akan memiliki waktu yang cukup untuk mengoptimalkan masa hamil dan menyusui. “Karena dengan intensitas komunikasi selama dalam kandungan maupun saat menyusui bayi, maka akan terjadi hubungan yang erat antara ibu dan bayi,” terangnya.
Karena itu Bu Is sangat mengapresiasi para ibu yang masih menyisakan waktu istimewa selama dua tahun saat menyusui itu dengan melakukan penanaman aqidah, seperti pembacaan shalawat, berdzikir, serta sejumlah kalimah thayyibah yang lain. “Komunikasi itu hanya dapat dilakukan saat para ibu sedang menyusui,” sergahnya.
Dengan mempercayakan asupan ASI selama dua tahun, maka akan lahir generasi yang sehat secara fisik dan memiliki kedekatan emosional dengan sang ibu maupun penanaman kepribadian yang lebih mapan.
“Jangan menggantikan ASI dengan susu formula,” katanya mengingatkan. “Karena semahal apapun susu kemasan yang beredar di pasaran tidak akan bisa menggantikan kandungan yang terdapat pada ASI,” lanjutnya.
Kegiatan yang bekerjasama dengan Dinas Kesehatan Pemerintah Kabupaten Jombang ini diharapkan akan melahirkan para pendamping ASI di setiap kecamatan dan desa. “Para peserta ini yang nantinya akan memberikan informasi kepada warga khususnya kader Muslimat dan Fatayat akan manfaat ASI bagi bayi,” pungkasnya. (Syaifullah/Mahbib)
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Tujuh Amalan yang Terus Mengalir Pahalanya
2
Khutbah Jumat: Lima Ibadah Sosial yang Dirindukan Surga
3
Khutbah Jumat: Menyambut Idul Adha dengan Iman dan Syukur
4
Khutbah Jumat: Jangan Bawa Tujuan Duniawi ke Tanah Suci
5
Khutbah Jumat: Merajut Kebersamaan dengan Semangat Gotong Royong
6
Buka Workshop Jurnalistik Filantropi, Savic Ali Ajak Jurnalis Muda Teladani KH Mahfudz Siddiq
Terkini
Lihat Semua