Daerah

Muslimat NU Mojokerto Bergoyong-Royong Wujudkan Gedung Pertemuan

Sab, 22 Januari 2022 | 12:00 WIB

Muslimat NU Mojokerto Bergoyong-Royong Wujudkan Gedung Pertemuan

Sejumlah aktivis Muslimat NU Mojokerto, Jawa Timur, berdoa bersama menjelang peletakan baru pertama gedung pertemuan Banom NU tersebut. (Foto: Dok. Muslimat NU Mojokerto)

Mojokerto, NU Online
PC Muslimat NU Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, melaksanakan Doa Bersama dalam rangka peletakan batu pertama pembangunan Gedung Pertemuan PC Muslimat NU Kabupaten Mojokerto yang berlokasi di Jalan Raya Desa Kintelan, Kecamatan Puri, Kabupaten Mojokerto, Jumat (21/1/2022) pagi.


Ketua PC Muslimat NU Mojokerto, Hj Ismi Lathifah, dalam sambutannya menyampaikan sangat terima kasih kepada semua pihak yang terlibat dalam pembangunan gedung pertemuan tersebut.


“Dengan perjuangan yang luar biasa, alhamdulillah pagi hari ini kita bisa melaksanakan peletakan batu pertama dalam pembangunan gedung pertemuan Muslimat NU Cabang Kabupaten Mojokerto,” tuturnya.


“Kami mewakili PC Muslimat NU Mojokerto menyampaikan rasa terima kasih yang tak terhingga atas kehadiran dan bantuan, serta pemikirannya terutama dalam penyempurnaan-penyempurnaan administrasi, proposal, pengurusan ikrar wakaf, dan lain sebagainya,” lanjut Hj Ismi.


Secara khusus, ia menyebut para tokoh kunci yang yang terlibat dalam usaha ini. Para tokoh ini masing-masing telah membubuhkan tanda tangan sebagai bukti dukungan nyata.


“Yaitu, Ketua PCNU Kab Mojokerto KH Abdul Adzim Alwi, Ketua MWCNU Puri Bapak H Syaifuddin Ar, Penasehat PC Muslimat NU Kab Mojokerto Ibu Nyai Hj Minhuriyah. Tak lupa juga kepada Mas Dwi selaku konsultan dalam pembangunan ini,” paparnya.


Tak lupa ia memohon doa kepada semua pihak agar pembangunan Gedung Pertemuan tersebut cepat selesai. “Mudah-mudahan pembangunan Gedung Pertemuan ini berjalan dengan lancar sesuai harapan kita bersama,” harap Hj Ismi.


Ketua PCNU Kab Mojokerto KH Abdul Adzim Alwi yang didaulat memimpin doa terlebih dahulu memberikan sambutan singkat. Kiai Adzim sangat mengapresiasi upaya Muslimat NU dalam mewujudkan mimpinya memiliki gedung sendiri.


“Luar biasa para pendekar ibu-ibu Muslimat ini kalau sudah tampil. Satu-satunya Banom NU yang bisa mendirikan gedung sendiri adalah Muslimat. Ini perlu kekompakan dan persatuan. Ingat, setiap perjuangan itu ada rintangan termasuk dalam pembangunan ini. Kalau tidak mau ada rintangan ya rekreasi saja,” ujarnya.


Untuk itu, Kiai Adzim meminta kepada jajaran Muslimat NU jika ada rintangan apapun harap memperkuat barisan, jalin persatuan, dan kekompakan. “Jangan sampai di tengah perjalanan nanti ada rintangan-rintangan menghadang kemudian pecah. Saya tidak mengharapkan hal itu,” tandasnya.


Meski demikian, ia mengaku optimis pembangunan gedung ini bisa berhasil. Apalagi yang memandegani adalah ibu-ibu. “Keberhasilan berbagai kegiatan selama ini, apapun itu, tidak lepas dari peran ibu-ibu. Karena ibu-ibu itu nggone nyimpen duwek (tempat menyimpan uang),” selorohnya disambut tawa hadirin.


Di akhir sambutan, Kiai Adzim mengawali sumbangan dengan nominal uang 50.000,- rupiah yang sudah diasma’ (diberi doa). “Saya mau menaruh uang 50.000,- mengawali sumbangan, biar tidak berbicara saja. Pemimpin itu harus memberikan contoh. Jangan lihat nominalnya. Tapi, lihatlah di situ sudah ada kandungan doa yang bisa menarik yang lain,” ungkapnya.


“Maksud saya begini, uang ini sudah saya berikan asma’. Ma ‘indakum yanfadhu wama’indallahi baaq. Saya mendapat ijazah doa ini dari cucu Mbah Kiai Ihsan Jampes, pengarang Kitab Sirajuth Thalibin. Kalau uang ini diberi asma’, maka akan memanggil teman-temannya,” lanjut Kiai Adzim seraya bersiap untuk berdoa.


Benar saja, setelah Kiai Adzim menyumbangkan uang itu akhirnya menyusul kemudian yang lain seketika itu juga. Bapak ibu yang hadir langsung mengeluarkan uang dari dompet masing-masing. Mulai 50 ribu, 100 ribu, hingga 1 juta.


Bahkan, ada hadirin yang mengangkat tangan sambil berucap, “Satu rit batu-bata saya kirim besok,” ujarnya disambut aplaus hadirin.


Selain Ketua PC Muslimat NU Hj Ismi Lathifah beserta jajarannya, tampak hadir juga Penasehat PC Muslimat NU Kab Mojokerto Nyai Hj Minhuriyah, Ketua MWCNU Puri H Saifuddin Ar, (Sekretaris MWCNU Puri Akhmad Bukhori, dan Kepala Desa Kintelan beserta jajarannya.


Kontributor: Fahrul
Editor: Musthofa Asrori​​​​​​​