MWCNU Mojogedang: Pengajian NU Harus Steril Politik
NU Online · Rabu, 5 Februari 2014 | 20:00 WIB
Karanganyar, NU Online
Ketua Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama Kecamatan Mojogedang Kabupaten Karanganyar, Kiai Muqorrobin mengimbau seluruh pengurus MWC dan Ranting NU untuk mensterilkan pengajian-pengajian atas nama NU dari kegiatan politik.
<>
Imbauan itu ia tegaskan, baik kegiatan politik secara terang-terangan meminta izin, maupun yang menyusup secara diam-diam.
“Pengajian itu seharusnya steril dari politik praktis, karena pengajian merupakan salah satu sarana ibadah. Kalau kampanye dilakukan di majelis pengajian secara terbuka maupun tidak terbuka akan membawa dampak perpecahan umat nantinya,” terang Kiai Muqorrobin, Senin (3/2).
Pernyataan dari ketua MWC Mojogedang tersebut ditengarai adanya parpol yang menyusup dalam pengajian rutinan Muslimat NU Karanganyar yang bertempat di Desa Pendem Kecamatan Mojogedang, Jawa Tengah, Ahad (2/2).
“Kemarin ada parpol yang menyusup dan membagikan tanggalan (red. kalender) kepada jamaah. Saat itu juga saya melihat dan menegur orang yang mebagikannya serta meminta kepada Banser untuk meminta kembali tanggalan yang sudah dibagikan kepada jamaah,” ujar Kiai Muqorrobin.
Bukan dilihat dari tanggalnya, namun saya tidak ingin jamaah menganggap pengajian-pengajian NU seperti ini identik dengan kampanye dan sebagai alat politik. Menurut dia, itu demi nama baik NU.
“Kami memohon kepada semua pengurus MWC NU, Ranting NU, yang terjun ke politik dan kepada para caleg agar bisa menahan diri dan menjaga etika berkampanye,” pungkasnya. (Ahmad Rosyidi/Abdullah Alawi)
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Tujuh Amalan yang Terus Mengalir Pahalanya
2
Khutbah Jumat: Lima Ibadah Sosial yang Dirindukan Surga
3
Khutbah Jumat: Menyambut Idul Adha dengan Iman dan Syukur
4
Khutbah Jumat: Jangan Bawa Tujuan Duniawi ke Tanah Suci
5
Khutbah Jumat: Merajut Kebersamaan dengan Semangat Gotong Royong
6
Buka Workshop Jurnalistik Filantropi, Savic Ali Ajak Jurnalis Muda Teladani KH Mahfudz Siddiq
Terkini
Lihat Semua