Daerah

Nahdliyin Ibarat Ayam Sedang Mengerami Telur

NU Online  ·  Kamis, 24 Mei 2018 | 04:00 WIB

Bekasi, NU Online
Warga Nahdlatul Ulama atau nahdliyin, baik yang berada di struktur maupun kultur, memiliki rasa toleransi sangat baik. Perumpamaan yang pas bagi kondisi dan kenyataan itu adalah seperti ayam sedang mengerami telurnya. 

Demikian diungkapkan penceramah dari Pimpinan Cabang Lembaga Dakwah Nahdlatul Ulama Kota Bekasi, Ustadz Sayyidi Al-Manaf atau yang akrab dengan julukan Dai Jubah Ireng saat berbincang santai usai ceramah dalam agenda Tarawih Keliling (Tarling), di Masjid Daarul Muttaqien, Perum Mutiara Gading Timur, Mustikajaya, Kota Bekasi, Rabu (23/5).

"Maksudnya itu, orang NU tidak akan pernah terusik kalau hanya ditakut-takuti, dihina, dicemooh, atau dibully. Karena ayam yang sedang mengerami telurnya itu kan bakal marah dan ngamuk kalau telurnya kita ambil, malah kemungkinan dia ngejar kita," kata Jubah Ireng.

Murid KH Syarif Rahmat di Padepokan Dakwah Sunan Kalijaga (Padasuka) ini menyebut bahwa nahdliyin adalah sekelompok orang yang siap mati untuk membela kiai dan para ulama. Hal-hal selain itu, warga NU pasti bersikap santai dan santun. 

"Tapi, kita ini kan sendiko dawuh sama kiai. Semarah-marahnya kita sama orang yang menghina kiai kita, tapi kalau kiai bilang tahan diri, ya kita pasti tahan," terang Ketua Pimpinan Padepokan Jubah Ireng (PJI) Kota Bekasi ini.

Dai yang gemar menggunakan pakaian serba hitam ini mencontohkan, saat peluncuran 200 mubaligh oleh Kementerian Agama. Warga NU bersikap biasa saja saat kiai-kiai sepuh NU tidak masuk dalam daftar. Sebab menurutnya, perkara seperti itu adalah hal sepele.

"Kita berbeda dengan mereka yang marah-marah ke Menteri Agama H Lukman Hakim Saifuddin saat ustadz idolanya tidak masuk dalam daftar,” ungkapnya. Kita mah santai, karena yang bakal mensertifikasi kiai-kiai NU, seperti Gus Mus, Habib Syekh, Habib Luthfi bin Yahya itu langsung Allah, bukan pemerintah, lanjut dai berambut gondrong ini.

Pada kesempatan malam itu, hadir pula Katib Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama Kota Bekasi KH Acep Basuni. Usai memberikan ceramah, Dai Jubah Ireng sebagai perwakilan dari PCNU Kota Bekasi memberikan cenderamata berupa jam dinding berlogo NU kepada pihak Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) Daarul Muttaqien. (Aru Elgete/Ibnu Nawawi)