Daerah 1 ABAD NU

Nahdliyin Mimika Gerakkan 3 Lapis  Generasi dengan Istighotsah 9 Malam Nonstop 

Kam, 9 Februari 2023 | 08:15 WIB

Nahdliyin Mimika Gerakkan 3 Lapis  Generasi dengan Istighotsah 9 Malam Nonstop 

Grup hadrah pada kegiatan istighotsah 1 Abad NU di Mimika, Papua. (Foto: istimewa)

Mimika, NU Online

Instruksi Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) kepada warga dan pengurus NU di seluruh Indonesia untuk melakukan istighotsah selama 9 malam menyambut Puncak Resepsi 1 Abad NU, dimaknai oleh Nahdliyyin Mimika lebih dari sekadar ritual amaliah dan ibadah. Rutinan Istighotsah sejak 2017 yang digelar setiap bulan di berbagai mushala dan masjid se-Mimika, menjadi dasar pelaksanaannya acara ini. Diharapkan dengan suntikan agenda peringatan Resepsi 1 Abad NU menjadi media pergerakan yang lebih efektif di abad kedua NU.


"Pada gelaran Istighotsah 9 Malam Nonstop ini, kami berusaha memaksimalkan semua potensi jamaah dengan menekankan momen langka 1 Abad NU untuk khidmah mulai 29 Januari hingga 6 Februari 2023 se-Mimika," terang Ketua Jama’ah Istighotsah Annahdliyyah Mimika, Sugiarso, Rabu (8/2/2023).


Dikatakannya bahwa potensi yang selama ini tertutup, tersembunyi, atau enggan 'dipaksa' agar muncul dan tampil. Seperti di Masjid Al-Fattah Kampung Karang Senang, saat istighotsah rutin bulanan dilaksanakan bakda Mahgrib dan tanpa keterlibatan grup hadrah. Namun, di momen peringatan 1 Abad NU ini, acara bakda Isya dan grup hadrah setempat tampil kolaborasi dengan tim hadrah tamu, yaitu Grup Mitahul Jannah Kampung Kadun Jaya.


Potensi lain yang dibuka adalah belajar kemampuan berpikir sinergis terkait banyaknya kegiatan. Acara peringatan ini terjadi di bulan Rajab yang biasanya ada Rajabiyah yang diadakan warga NU.


"Kami musyawarahkan agar tidak dua kali kegiatan dan bisa lebih maksimal, istighotsah kami gabung dengan Isra Mi’raj," kata Takmir Mushala Baitussalam, H Hardi dan Takmir Mushala Dhaifullah Yusuf, Hasbulloh.


Digelar secara berkeliling 

Istighotsah 9 Malam Nonstop ini dilaksanakan berkeliling di berbagai lokasi yang sudah rutin dan belum rutin menyelenggarakan istighotsah. Acara ini di masjid dan mushala yang rutin menggelar istighotsah bulanan, yakni di Masjid Baitul Maghfiroh Kelurahan Karang Senang, Masjid Al-Ikhlas Kampung Kadun Jaya, Masjid Al-Fattah Kelurahan Karang Senang, Masjid Istiqlal Kampung Bhintuka, dan Musholla Dhaifulah Yusuf Kelurahan Timika Jaya.


Lokasi lain yang belum rutin beristighotsah bulanan yang ditempati acara ini ialah Mushala Baitussalam Kelurahan Timika Jaya, Masjid An-Naim Kampung Nawaripi, Musholla Darul Hikmah Kelurahan Wanagon


Khusus malam Jumat, tepatnya malam kelima, diselenggarakan tidak berkelling, tetapi dikerjakan serentak di tiap-tiap lokasi dirangkaikan dengan rutinan yakni Yasinan dan Tahlilan. Hal ini juga sebagai upaya mendorong kemandirian dalam menjalankan amaliyah


"Alhamdulillah jamaah Mushala Baiturahman Jl Serui Mekar Kampung Otomona, bisa ikut mendoakan muasis dan masyayikh NU saat rutinan Yasin dan Tahlil," terang Takmir Muhala Baiturahman Ngateno.


Potensi dari Masjid An-Na’m juga muncul. "Mereka siap walaupun masih baru pertama kali ini tampil di muka umum. Maklum baru beberapa kali latihan," terang Ketua Takmir Masjid An-Naim, Misbah. Menurutnya ibu-ibu yang tergabung dalam grup shalawat Rohatil Jannah itu mayoritas petani yang bekerja di lahan-lahan pertanian berkas pembukaan hutan.


3 lapis generasi 

Potensi lain yang terungkap terjadi saat acara diadakan di Masjid Istiqlal Kampung Bhintuka, yakni kumpulnya jamaah dari dalam dan luar Kampung Bhintuka.


"Wujud nyata manfaat istighatsah mala mini adalah hadirnya tamu dari luar dan berkumpulnya generasi NU lengkap tiga lapis," terang Sugiarso.


Dikatakannya bahwa generasi yang hadir terdiri dari generasi tua, diwakili jamaah tuan rumah dan tamu dari Kelurahan Otomona. Lalu generasi muda diwakili oleh kehadiran remaja masjid dan Pagar Nusa Ranting Bhintuka, dan generasi anak yang diwakili oleh kehadiran TPQ Nurul Huda dari Kampung Mulia Kencana.


"Kami tadi berangkat sore sebelum Maghrib bersama anak-anak naik motor mumpung masih terang dan tidak hujan," terang guru TPQ Nurul Huda, Ust Misbah. Hal luar biasa dari generasi anak ini sudah mulai tumbuh jiwa pejuang di dadanya walaupun pulangnya sudah jam 10 malam lebih dalam keadaan hujan dan naik sepeda motor, mereka tetap semangat.


Editor: Kendi Setiawan