Nasib Pengurus NU Rajabasa; Pesantren Hancur dan Terjebak di Tengah Pulau
NU Online · Senin, 24 Desember 2018 | 11:00 WIB
Lampung Selatan, NU Online
Kondisi bangunan Pondok Pesantren Nurul Islam Desa Sukaraja Kecamatan Rajabasa Lampung Selatan luluh lantak dihantam badai tsunami yang menerjang sekitar lokasi pada Sabtu (22/12). Dinding dan atap bangunan untuk tinggal para santri jebol akibat diterjang air yang membawa berbagai macam material.
Pesantren asuhan Rais syuriyah Majelis Wakil Cabang (MWC NU) Rajabasa, KH Saifudin yang berada di tepi pantai ini menjadi tempat para santri mencari ilmu. Saat kejadian tsunami para santri dalam kondisi libur pulang kampung sehingga selamat dan tidak ada korban jiwa.
Foto: Bangunan Pesantren Nurul Islam luluh lantak diterjang tsunami
Selain itu Ketua MWC NU Rajabasa Ustadz Mas'ud juga sempat terjebak di Pulau Sebesi saat kejadian tsunami menerjang. Ustads Masud sedang malakukan agenda kerja MWC NU Rajabasa di pulau tersebut. Setelah ombak sedikit mereda ia pun akhirnya bisa selamat keluar dari pulau tersebut.
Itulah beberapa gambaran kondisi masyarakat dan para pengurus NU di Kecamatan Rajabasa yang merasakan dampak terparah tsunami di Kabupaten Lampung Selatan. Desa Kunjir dan Desa Way Muli Kecamatan Rajabasa menjadi titik terparah tsunami.
Pengurus PCNU Lampung Selatan Edi Sriyanto kepada NU Online mengatakan pihaknya telah menempatkan Posko NU Peduli di lima tempat didaerah terdampak tsunami yakni Kalianda, Rajabasa, Way Muli, Cugung, dan Kunjir.
"Kita bergerak cepat dan berkoordinasi secara intensif dengan seluruh elemen untuk mendistribusikan berbagai jenis bantuan seperti makanan, pakaian dan obat-obatan," kata Edi saat mendampingi Rais Syuriyah PBNU KH Ahmad Ishomuddin menyalurkan bantuan kepada korban, Senin (24/12).
Foto: Rais Syuriyah PBNU KH Ahmad Ishomuddin menyerahkan bantuan
Pemetaan titik-titik lokasi yang perlu segera mendapat bantuan juga dilakukan untuk dijadikan pedoman bagi NU, badan otonom dan lembaga NU baik dari Lampung Selatan maupun dari Kabupaten lain agar bantuan yang disalurkan tepat sasaran dan benar-benar membantu para korban.
Seluruh elemen Jamiyyah Nahdlatul Ulama di Provinsi Lampung pun bergerak cepat membantu para korban tsunami di Kabupaten Lampung Selatan. Seperti yang dilakukan oleh NU Care Lembaga Amil Zakat Infak dan Sedekah (LAZISNU) Kabupaten Pringsewu melalui donasi peduli bencana Lampung Selatan.
"Kita sudah melakukan koordinasi intern dan melakukan survey lokasi serta memberikan bantuan dalam bentuk uang, pakaian layak, obat-obatan dan logistik lainnya," kata Bendahara NU Care LAZISNU, Kabul Muliarto.
Menurut data dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), korban di Kabupaten Lampung Selatan tercatat 60 orang meninggal dunia, 230 orang luka-luka, 22 orang hilang dan 30 unit rumah rusak berat.
Selain di Lampung Selatan, di Kabupaten Tanggamus juga terdapat 1 orang meninggal dunia, 4 rumah rusak berat, dan 70 perahu rusak. Sementara di Kabupaten Pesawaran tercatat 1 orang meninggal dunia, 1 orang luka-luka, 231 orang mengungsi, 134 rumah rusak dan 14 perahu rusak. (Muhammad Faizin)
Terpopuler
1
Mulai Agustus, PBNU dan BGN Realisasikan Program MBG di Pesantren
2
Zaman Kegaduhan, Rais Aam PBNU Ingatkan Umat Islam Ikuti Ulama yang Istiqamah
3
Waktu Terbaik untuk Resepsi Pernikahan menurut Islam
4
PBNU Tata Ulang Aset Nahdlatul Ulama Mulai dari Sekolah, Rumah Sakit, hingga Saham
5
Terima Dubes Afghanistan, PBNU Siap Beri Beasiswa bagi Mahasiswa yang Ingin Studi di Indonesia
6
Eskalasi Konflik Iran-Israel, Saling Serang Titik Vital di Berbagai Wilayah
Terkini
Lihat Semua