Mataram, NU Online
Propinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) berpeluang menjual obyek wisata religi dengan pangsa pasar khusus negara-negara Timur Tengah, karena di daerah ini terdapat banyak pondok pesantren dan ribuan masjid serta ritual keagamaan.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata NTB, H. Muhammad Nur di Mataram, Rabu mengatakan, sudah saatnya promosi pariwisata diarahkan ke Timur Tengah yang memiliki kaitan budaya dan religi dengan daerah ini.
<>"Sudah saatnya kita menjual obyek wisata bernuansa agama, selama ini kita hanya memprioritaskan promosi ke Eropa dan tidak pernah menyentuh negara-negara Timur Tengah yang merupakan pangsa pasar cukup potensial," katanya.
Dia mengatakan, di NTB terdapat cukup banyak pondok pesantren yang bisa dijadikan daya tarik wisata selain itu perayaan Maulid secara adat juga bisa dijual sebagai daya tarik wisata.
Dia mengatakan, di Pulau Sumbawa terdapat banyak kerajaan Islam seperti Kesultanan Sumbawa dan Kesultanan Bima yang bisa dijadikan daya tarik wisata.
Menurut dia, promosi pariwisata tidak harus dengan jalan-jalan ke luar negeri, tetapi bisa memanfaatkan fasilitas yang ada seperti website.
"Sebagai kepala dinas saya kurang tertarik untuk jalan-jalan promosi ke luar negeri apalagi kalau penguasaan bahasa asing relatif kurang yang mengakibatkan pesan yang akan disampaikan tidak menemui sasaran," ujarnya.
Nur mengatakan, promosi memang penting, namun jika obyek wisata yang dijual tidak memiliki daya tarik, maka promosi yang menghabiskan dana cukup banyak akan sia-sia.
Karena itu, katanya, selain promosi, penataan obyek wisata juga tidak kalah penting, sekarang sejumlah obyek wisata sudah kurang layak dijadikan daya tarik wisata, karena itu perlu ditata kembali.
Selain itu, katanya, kesiapan masyarakat menerima kehadiran para wisatawan juga perlu dikondisikan agar turis yang datang merasa aman dan nyaman berkunjung ke obyek wisata yang ada di daerah ini.
Dalam kaitan itu pihak Dinas Budpar kini sedang menggagas kolaborasi dengan krama/ majelis adat, Forum Pondok Pesantren, pelaku pariwisata dan kalangan pers.
"Dengan cara itu kita harapkan visi pembangunan pariwisata yakni terwujudnya ketahanan budaya dan pariwisata yang berbais kerakyatan serta berwawasan lingkungan untuk mendorong peningkatan peran pariwisata pada struktur ekonomi NTB segera bisa terwujud," ujarnya.
NTB memiliki 15 kawasan wisata, sembilan di Pulau Lombok dan Enam di Pulau Sumbawa dengan empat destinasi yakni masing-masing dua kelompok (cluster)Â di Pulau Lombok dan Sumbawa. (ant/mad)
Terpopuler
1
Tanggapan Rais Syuriyah PCNU Pemalang atas Bentrok FPI dengan PWI-LS
2
Ini Doa Memasuki Bulan Shafar, Lengkap dengan Transliterasi dan Terjemahnya
3
Mustasyar PBNU Serukan Pentingnya Nahdliyin Jaga Pemahaman Islam Moderat di Masyarakat
4
PBNU Akan Luncurkan Penulisan Sejarah NU Jilid Pertama pada Peringatan Satu Abad Masehi 31 Januari 2026
5
Salah Kaprah Memaknai Uang Haram sebagai Rezeki
6
RMINU Jabar Dorong Pemprov Tindak Lanjuti Evaluasi Hibah Pesantren
Terkini
Lihat Semua