Kendal, NU Online
Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Kendal Jawa Tengah bersama Lembaga Amil Zakat Infaq dan Sedekah Nahdlatul Ulama (LAZISNU), Lembaga Penanggulangan Bencana dan Perubahan Iklim (LPBI). LP Ma'arif, dan Banser Siaga Bencana (Bagana) membangun kembali rumah hunian penjaga SMP NU 03 Islam Kaliwungu yang roboh karena hujan.
Kepala SMP NU 03 Kaliwungu Sobirin mengungkapkan, kondisi Rumah hunian tukang kebun SMP NU 03 Islam Kaliwungu memang sudah tiga bulan ini rusak parah dan tidak bisa digunakan.
Bangunan rumah sederhana yg di huni oleh Busro beserta tiga anaknya rusak parah akibat terdampak curah hujan yang tinggi disertai angin kencang saat itu. Karena kondisinya tidak layak huni, sementara Busro bersama ketiga anaknya menghuni ruang musholla.
"Tahun ini kami belum bisa mengalokasikan dana untuk perbaikan. Alhamdulillah hari ini LAZISNU memberikan bantuan. Semoga bangunan bisa segera ditempati dan Busro tidak harus menempati Musholla lagi," terangnya.
Dikatakan, hari Sabtu (7/4) kemarin pembangunan dimulai dengan pembongkaran bagian rumah lama yang sudah rusak berat setelah rombongan PCNU Kendal yang dipimpin KH Mohammad Danial Royyan, didampingi Ketua Lazisnu Khusnul Huda, Sekretaris LP Ma'arif Wahidi, Ketua LPBI Khafidzin, Ketua Ansor Kaliwungu Sutrisno dan sejumlah anggota Banser Siaga Bencana (Bagana) Kendal datang ke lokasi.
Ketua PC LAZISNU Kendal Khusnul Huda mengungkapkan, bantuan pembangunan rumah tinggal tersebut merupakan bentuk solidaritas dari warga NU di Kabupaten Kendal.
Selama satu minggu membuka donasi, terkumpul dana Rp7,8 juta. Dana tersebut direncanakan cukup untuk menutup biaya perbaikan tahap awal.
"Terima kasih kepada semua pihak yang membantu terlaksananya program ini, bantuan ini merupakan hasil gotong royong dan kebersamaan warga NU. Jika warga NU bersatu, apa pun kesulitan yang dihadapi warga NU akan mudah ditangani," tutur Khusnul.
Ketua PCNU Kendal KH Mohammad Danial Royyan, mengapresiasi program LAZISNU untuk membantu warga.
Menurutnya, kepedulian terhadap warga yang terkena bencana dan du'afa menunjukkan tingkat keimanan seseorang.
"LAZISNU, Banser, dan LPBI tidak boleh berhenti sampai di sini. Kalau ada pengajuan dari warga, harus dibantu, walau pun tidak memenuhi seluruh kebutuhan, yang terpenting bukan jumlahnya tapi kepeduliannya," ujarnya. (Red:Muiz)