Jombang, NU Online
Tantangan Nahdlatul Ulama semakin berat. Jam’iyah ini diharapkan mampu memberikan jawaban atas berbagai masalah yang dihadapi, termasuk warganya. Karena itu harus mulai dipilih program unggulan agar manfaat NU kian dirasakan khalayak.
Setidaknya itulah yang menjadi harapan besar para pengurus Majlis Wakil Cabang NU Kecamatan Kesamben, Jombang. Selama dua hari, mereka merumuskan berbagai kiprah terbaik yang dipersembahkan untuk masyarakat sekitar.
“MWC NU Kesamben sebagai organisasi sosial kemasyarakatan menyadari bahwa keterlibatannya dalam bidang sosial, agama, pendidikan maupun ekonomi sangat diharapkan masyarakat,” kata M Setu, Ahad (4/2).
Ketua MWC NU Kesamben ini mengemukan, sejumlah persoalan umat dan organisasi mulai diurai untuk dicarikan jalan terbaik. “Itu kami bicarakan dalam forum Musyawarah Kerja atau Musker,” katanya. Musker diselenggarakan Sabtu hingga Ahad (2-4/2) di Villa Al-Husna Pacet, Mojokerto.
Secara rinci, Setu menjabarkan beberapa kegiatan yang merupakan amanat Musker. “Yang utama adalah pendataan warga,” tandasnya. Hal tersebut termasuk mendata warga NU yang meninggal dan melaksanakan shalat ghaib di seluruh masjid yang dimiliki, lanjutnya.
“Selanjutnya adalah menghidupkan Unit Pengumpul Zakat atau UPZIS di setiap kepengurusan ranting atau desa,” ungkapnya. Keberadaan unit tersebut menjadi sangat ditunggu untuk menolong yatim, dhuafa serta marbot, lanjutnya.
Setu juga menandaskan dalam waktu dekat akan diadakan pelatihan kader dalam bidang wirausaha, dakwah, pengelolaan masjid termasuk keberadaan khatib, hingga pertanian. “Ini menjawab tantangan yang dihadapi terkait memanfaatkan tempat ibadah dan memberikan tambahan keterampilan warga,” tandasnya
Yang tidak kalah penting adalah menghidupkan majlis taklim di sejumlah masjid dan mushalla.
Setu berharap, berbagai amanat musker dapat segera dijawab dengan langkah nyata di lapangan. “Mohon dukungan dan doa dari berbagai kalangan,” pungkasnya. (Ibnu Nawawi)