Daerah

NU Pekalongan: IPNU-IPPNU Harus Merekonstruksi Pemikiran

Sen, 14 Oktober 2019 | 07:30 WIB

NU Pekalongan: IPNU-IPPNU Harus Merekonstruksi Pemikiran

Ketua PCNU Kota Pekalongan, H Muhtarom (Foto: NU Online/Abdul Muiz)

Pekalongan, NU Online
Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kota Pekalongan, Jawa Tengah H Muhtarom mengatakan, akhir-akhir ini sering kita saksikan dan dengarkan situasi bangsa yang didukung oleh para elit tidak nyambung antara satu dengan lainnya.
 
"Bukan persoalan politik sebenarnya, akan tetapi ada sesuatu yang sangat prinsip. Ada warga yang status sosialnya tinggi, akan tetapi nalarnya pendek, ada something wrong, yang diakibatkan oleh cara berfikirnya yang keliru," ujarnya.
 
Hal itu disampaikan pada pembukaan Konferensi Cabang ke-26 Ikatan Pelajar Nahdatul Ulama (IPNU) dan Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) Kota Pekalongan di SMA Negeri 4, Sabtu (12/10) malam.
 
Dikatakan, ada sesuatu yang salah dalam konstruksi berfikir, saat ini agama dijadikan gaya hidup, bukan sebagai tuntunan dan pedoman. Orang ke sana ke mari yang dibicarakan soal agama, terutama di media sosial, ini fenomena aneh.
 
"Banyak orang bicara agama, akan tetapi dia tidak mengerti esensi dari agama itu sendiri," tegasnya.
 
Disampaikan, sebagai badan otonom NU, IPNU dan IPPNU harus merekonstruksi berfikir yang benar dalam otaknya bagaimana memahami agama dengan cara yang benar dan harus sejalan dengan Nahdlatul Ulama.
 
"Sekarang ini banyak orang beragama, akan tetapi perilakunya tidak mencerminkan si pembawa agama, yakni Rasulullah SAW," tuturnya.   
 
Dirinya berharap Konfercab ke-26 IPNU-IPPNU Kota Pekalongan bisa menghasilkan keputusan-keputusan yang berpihak kepada pelajar di Kota Pekalongan. 
 
"Jangan hanya sekedar rame grudak gruduk tanpa makna, tanpa ada tujuan yang jelas yang memiliki landasan perjuangan, IPNU-IPPNU harus berbeda dengan organisasi pemuda dan pelajar lainnya," ungkapnya.  
 
Muhtarom juga meminta kepada seluruh jajaran pengurus IPNU-IPPNU di semua tingkatan untuk paham betul struktur herarki kepengurusan NU, badan otonom, dan lembaga dari pusat sampai ranting.
 
"Jangan sampai salah sebut, di NU pengurus disebut pimpinan, dan sebaliknya semestinya pimpinan malah disebut pengurus," pintanya.
 
Konferensi Cabang IPNU-IPPNU selain membahas laporan pertanggungjawaban pengurus periode sebelumnya, juga membahas tata tertib, program kerja, rekomendasi, dan pemilihan ketua IPNU-IPPNU.
 
Dari hasil pemilihan yang dihadiri utusan dari PAC, Ranting, Komisariat, dan PKPT pada Ahad (13/10) malam, Ketua IPNU periode 2019-2021 adalah M Amsa Khalla Isnadi Ranting IPNU Kradenan, Pekalongan Selatan. Sedangkan Ketua IPPNU terpilih yakni Nur Falasifah dari Ranting IPPNU Krapyak, Pekalongan Utara.
 
Pewarta: Abdul Muiz
Editor: A Musthofa Asrori