NU Sekampung Bangun Kantor untuk Rumah Perjuangan
NU Online · Senin, 8 April 2019 | 11:30 WIB
Sukadana, NU Online
Majelis Wakil Cabang NU Kecamatan Sekampung Kabupaten Lampung Timur akhirnya mampu merealisasikan pembangunan awal kantor NU yang akan dijadikan rumah perjuangan NU di daerah tersebut.
Pembangunan ditandai dengan peletakan batu pertama pembangunan oleh sejumlah tokoh NU setempat seperti KH Sahlan Abdulloh (Mustasyar PCNU Lampung Timur), KH. Imam Zuhdi Adnan (Ketua Pengurus Cabang NU Lampung Timur), Kiai Mukidin (Ketua Tanfidziyah MWCNU Sekampung) dan Camat Sekampung, Ahad (7/4).
Kiai Mukidin mengatakan agenda pembangunan kantor NU sebenarnya sudah dicanangkan sejak lama oleh kepengurusan NU namun baru terlaksana pada kepengurusan tahun ini.
“Saya berharap dengan dibangunnya gedung MWCNU ini, NU Sekampung akan memiliki rumah yang digunakan untuk berjuang dan NU Sekampung akan menjadi lebih solid, kokoh, dan kompak dalam gerakannya. Sehingga NU Sekampung akan senantiasa konsisten dalam membangun dan mendampingi masyarakat,” tegasnya.
Sementara Kiai Imam Zuhdi Adnan dalam kesempatan tersebut menekankan pentingnya NU untuk terus menjaga dan memelihara Pancasila sebagai ideologi bangsa.
Kegiatan ini dikemas dalam bentuk doa bersama dan pembacaan Ad-Dibaiyyah Al-Barzanji, serta pemotongan tumpeng yang dihadiri oleh ratusan warga NU dan tokoh masyarakat serta anggota DPRD Kabupaten Lampung Timur.
Foto: Prosesi Peletakan Batu Pertama
Gedung Kantor dua lantai ini berlokasi di Desa Sukoharjo 58 Cliwek atau di Jl. Raya Sekampung, Jembat Serong dengan ukuran bangunan 10 M x 28 M diatas tanah seluas 4.030 M2.
Tanah tersebut merupakan wakaf dari Ibu Lis Maimunah (Ketua Muslimat NU Sekampung) sekaligus istri dari KH Suyono Nahar (Alm) yang pernah menjabat sebagai ketua tanfidziyah MWCNU Sekampung.
Pembangunan diperkirakan membutuhkan anggaran dana sebesar dua miliar dan akan dibangun secara bertahap. Dana pembangunan didapatkan murni dari masyarakat yang didonasikan secara langsung kepada panitia pembangunan, baik berupa uang maupun material. (Sarif Bj/Muhammad Faizin)
Terpopuler
1
Fadli Zon Didesak Minta Maaf Karena Sebut Peristiwa Pemerkosaan Massal Mei 1998 Hanya Rumor
2
Mendesak! Orientasi Akhlak Jalan Raya di Pesantren
3
40 Hari Wafat Gus Alam, KH Said Aqil Siroj: Pesantren Harus Tetap Hidup!
4
Mendaki Puncak Jabal Nur, Napak Tilas Kanjeng Nabi di Gua Hira
5
LD PBNU Ungkap Fungsi Masjid dalam Membina Umat yang Ramah Lingkungan
6
Orang-Orang yang Terhormat, Novel Sastrawan NU yang Dianggap Berbahaya Rezim Soeharto
Terkini
Lihat Semua