Daerah

NU Sukoharjo: Pelatihan Perawatan Jenazah untuk Kaderisasi

Sel, 14 Januari 2020 | 00:00 WIB

NU Sukoharjo: Pelatihan Perawatan Jenazah untuk Kaderisasi

Pelatihan perawatan jenazah di Sukoharjo, Jateng (Foto: NU Online/Masri Zaini)

Sukoharjo, NU Online
Sedikitnya 50 jamaah Majelis Dzikir Rahmatal Lilalamin NU Sukoharjo, Jawa Tengah mengikuti pelatihan perawatan jenazah di kampung Balesari, Gayam, Sukoharjo, Ahad (12/1). 
 
Kegiatan perawatan jenazah penting dilakukan, agar warga NU memiliki ketrampilan yang cukup tentang memandikan, menshalati, dan menguburkan, meski sudah ada petugas dari desa atau kelurahan.
 
"Ini pengetahuan penting bagi nahdliyin, selain untuk kaderisasi, pelatihan ini dirasa perlu dilakukan dan nanatinya akan dilakukan secara bergilir ke tempat-tempat yang lain," ujar Ketua Majelis Dzikir NU Sukoharjo, HM Lasimin kepada NU Online, Senin (13/1).
 
Dijelaskan, kegiatan pelatihan perawatan Jenazah ini berkerjasama dengan Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Sukoharjo dengan narasumber Rais Pengurus MWCNU Sukoharjo, Kiai Nahrowi.
 
Dalam pelatihan dijelaskan tata cara merawat jenazah mulai dari memandikan, mengkafani, dan menshalatkan jenazah. Tujuan kegiatan pelatihan ini agar  jamaah mengerti bagaimana cara perawatan jenazah menurut syariat Islam.  
 
"Yang harus diperhatikan dalam setiap tahap perawatan jenazah harus di lakukan secara runtut dan tertib, Di saat memandikan jenazah harus dalam kondisi lurus, jika kakinya tidak dalam kondisi lurus maka harus di luruskan terlebih dahulu," paparnya.

Disampaikan, ketika memandikan baiknya menggunakan air yang tidak terlalu panas dan tidak terlalu dingin kemudian diutamakan dari kalangan keluarga terlebih dahulu Untuk yang memandikan jenazahnya.
 
"Mengkafani jenazah laki-laki dan perempuan berbeda, jika jenazah laki-laki harus menggunakan kain rangkap tiga, dan untuk perempuan rangkap lima," tegasnya.
 
Menurut Kiai Nahrowi, cara merawat jenazah yang disyariatkan Islam di antaranya adalah memandikan, mengkafani, menshalati, dan kemudian menguburkan.

"Selain kegiatan pelatihan jenazah, kirim doa bersama juga mengadakan kegiatan bakti sosial santunan anak yatim dhuafa di lingkungannya, sehingga dengan harapan kegiatan ini lebih terasakan di masyarakat," pungkas HM Lasimin yang juga Sekretaris PCNU Sukoharjo ini. 
 
Kontributor: Masri Zaini
Editor: Abdul Muiz