Daerah

Organisasi Pelajar di Kalbar Sepakat Perkuat Kesadaran Literasi

Ahad, 14 Juli 2019 | 11:00 WIB

Pontianak, NU Online
Organisasi poros pelajar di Kalimantan Barat yang terhimpun dalam Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU), Ikatan Pemuda Muhammadiyah (IPM) dan Pelajar Islam Indonesia (PII) bersepakat untuk meningkatkan semangat literasi. 

Kesepatan kebersamaan tersebut mengemuka pada kegiatan dialog yang bertema Merajut Semangat Literasi dalam Bingkai Kebangsaan untuk Pelajar Kalbar Berkemajuan. Diskusi yang diikuti sejumlah aktivis dari perwakilan poros pelajar tersebut dilaksanakan  di Kafe Grage, Jalan Imam Bonjol, Pontianak, Sabtu (13/7).

Kegiatan ini dikemas dengan dialog interaktif tersebut disampaikan oleh masing-masing ketua organisasi poros pelajar.  Ketua umum Pengurus Wilayah IPM Kalbar adalah Syarif Samsurizal, kemudian Ketua Umum Pengurus Wilayah IPNU Kalbar, Rahmat dan Ketua Umum Pengurus Wilayah PII Kalbar yakni Ahmad Ghozali.

“Kami memandang bahwa betapa pentingnya literasi dipahami oleh pelajar,” kata Rahmat. Karena dari kesadaran tersebut dapat menopang kemajuan bangsa pada umumnya dan khususnya Kalbar, lanjutnya. 

Dalam pandangannya, dialog menjadi semakin menemukan relevansinya karena diadakan berbagai kalangan dari Organisasi Kemasyarakatan Pemuda atau OKP. “Ini adalah dialog pertama diadakan bersama dengan para OKP pelajar di Kalimantan Barat,” ungkapnya.

Dikemukakanya, inti dari dialog bertujuan kian merekatkan kebersamaan di kalangan organisasi pelajar. Yang juga sangat penting adalah para pegiat pemuda Islam memiliki ketahanan dari berbagai asupan informasi yang demikian mudah didapat.

“Harapan kami organisasi seperti IPM, IPNU dan PII yang nota bene sebagai pelajar agar tidak gampang menelan informasi yang berbau provokatif,” jelasnya.

Demikian pula tujuan dari dialog agar para pelajar mempunyai kecerdasan dan dewasa dalam menggunakan telepon pintar. 
Di akhir penjelasannya, Rahmat mengemukakan bahwa pada intinya kegiatan juga bertujuan merekatkan kebersamaan di organisasi pelajar. “Sehingga semua sepakat tidak menegnal lagi kabar hoaks,” tandasnya.

Pada kesempatan tersebut juga disepakati jika ada berita yang sekiranya menimbulkan provokasi, sebagai pelajar tidak boleh  membagikan. “Karena hal tersebut dikhawatirkan menimbulkan kegaduhan yang ujung-ujungnya mengakibatkan perpecahan antar anak bangsa,” pungkasnya.

Usai dialog, ketiga OKP bersepakat mengadakan rapat untuk agenda bersama kembali Oktober mendatang. (Harifin/Ibnu Nawawi)