Daerah BAHTSUL MASAIL

PCNU Bantul Didorong Proaktif Monitor Pemerintah

Sen, 23 Desember 2013 | 03:05 WIB

Bantul, NU Onlie
Bahtsul masail Forum Komunikasi Takmir Masjid (FKTM) bersama Perhimpunan Pengembangan Pesantren dan Masjid (P3M) tentang hasil riset partisipasi takmir masjid dalam memonitor pemerintah di Serambi Masjid Ta’abbud, Wonokromo 1, Pleret, Bantul Yogya, Sabtu (21/12), menghasilkan beberapa rekomendasi termasuk untuk PC NU Bantul.
<>
Muhammad Taufik, Takmir masjid Ar-Ridlo Ngrukem, mengungkapkan, ada tiga rekomendasi dari Hasil bahstul Masil untuk Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Bantul.

“Pertama, PCNU Kabupaten Bantul beserta Badan Otonom di segala tingkatan hendaknya  proaktif ikut terlibat dalam proses perencanaan dan penganggaran serta melakukan kontrol dan menjadikan kerja-kerja advokasi anggaran daerah, sebagai salah satu kerja pengabdian organisasi kepada masyarakat,” ungkapnya.

Para pengurus takmir masjid berpendapat, PCNU Bantul bisa turut berpartisipasi dalam perumusan dan pengawalan musyawarah perencanaan pembangunan (Musrenbang) dan alokasi dana desa (ADD) dan APBD agar implementasi dan peruntukkannya sampai dan tepat sasaran.

Menurut Taufik, rekomendasi yang kedua adalah PCNU Kabupaten Bantul mendorong PWNU Yogjakarta agar ikut terlibat dalam proses perencanaan dan penganggaran serta melakukan kontrol dan menjadikan kerja-kerja advokasi anggaran daerah (salah satunya melalui Bahtsul Masail Penganggaran) di tingkat provinsi sebagai salah satu kerja pengabdian organisasi kepada masyarakat.

“Sedangkan yang ketiga adalah PCNU aktif mensosialisasikan kebijakan pemerintah, agar masyarakat dapat mengontrol kebijakan APBD,” tandasnya di tengah-tengah presentasi hasil diskusi antar takmir masjid yang tergabung dalam Forum KKTM Kabupaten Bantul.

Koordinator Community Development dan kajian Islam Perhimpunan Pengembangan Pesantren dan Masjid (P3M) Achmad Ikrom mengatakan, rekomendasi bahtsul masail secara tertulis ini penting dilakukan agar bermanfaat luas bagi masyarakat.

“Karena taushiyah yang tertulis banyak yang membacanya. Siapapun bisa membaca dan mengetahuinya dibandingkan hanya terucapkan dalam forum semacam ini,” ungkap Achmad Ikrom. (Nur Sholikhin/Mahbib)