Aryudi A Razaq
Kontributor
Ancaman wabah Covid-19 di tengah Lebaran tak membuat masyarakat Banyuwangi, Jawa Timur, patah arang. Mereka tetap bersemangat melaksanakan shalat Idul Fitri di masjid dengan mematuhi protokol kesehatan secara ketat.
Menurut Ketua PCNU Banyuwangi, KH Moh. Ali Makki Zaini, keinginan masyarakat untuk menunaikan shalat Idul Fitri di masjid sulit dibendung, sebab itu merupakan bagian dari perayaan Lebaran itu sendiri. Karena itu, PCNU Banyuwangi mempersilahkan Nahdliyin untuk melaksanakan shalat Idul Fitri di masjidĀ jika yakin dengan kesehatan dirinya, dan yakin tidak tertular atau menularkan penyakit.
āJadi memang kami beritahukan jauh-jauh hari bahwa bagi warga yang yakin sehat, yakin tidak tertular penyakit, monggo (shalat Idul Fitri) di masjid,ā ujarnya di kediamannya, Banyuwangi, Rabu (23/5).
Gus Makki, sapaan akrabnya, menambahkan bahwa keyakinan itu penting dalam menyikapi suatuĀ penyakit karena berfungsi sebagai sugesti. Meski demikian, dari sisi pelaksanaan shalat tetap mengikuti protokol kesehatan yang ada. Tapi setelah shalat Idul Fitri, suasana Lebaran memang tak seramai tahun sebelumnya. Sebab masyarakatĀ membatasi diri demi mendukung eskalasi pemutusan hubungan dengan Covid-19.
āSaya sendiri dan masyarakat juga membatasi diri dalam Lebaran kali ini,ā tambahnya.
Ia menambahkan, Lebaran jangan diartikan hanya saling bersalaman dan sebagainya, tapi saling berbagi dan mengevaluasi diri juga bagian dari Lebaran. Saling berbagi misalnya dalam bentuk zakat fitrah, zakat mal dan sedekah yang dilakukan menjelang Lebaran, itu malah Lebaran yang sesungguhnya. Sebab, itu adalah langkah nyata membuat orangĀ lain sama-sama merasakan bahagia di hari Lebaran.
āBerbagi lebih-lebih menjelang atau saat Lebaran mesti kita budayakan,ā jelasnya.
Selain berbagi, Lebaran juga sebagai momentum untuk mengevaluasi diri. Setiap orang mesti punya kekurangan di samping kelebihan. MakaĀ di hari raya Lebaran, kekurangan itu mesti dihitung, dan selanjutnya dibenahi. Demikian juga, kelebihan yang ada mesti disempurnakan di masa-masa mendatang.
āJadi Lebaran bukan cuma untuk senang-senang, tapi coba sisihkan waktu sebentar untuk evaluasi diri,ā ucapnya.
Di tempat terpisah, Ketua pengurus Cabang LAZISNU Banyuwangi, Ustadz Imron Rosyadi menegaskan, secara umum masyarakat masih fokus pada hal-hal āeuforiaā dalam merayakan Lebaran, misalnya saling mengunjungi dan saling bersalaman, bahkan juga mendatangi lokasi wisata untuk menutup Lebaran.
āItu tidak salah, tapi jangan sampai lalai dengan inti Lebaran, salah satunya adalah berbagi dan mengevaluasi diri,ā ujar takmir masjid Nur Yasin Fatimah, Kelurahan Pakis, Kecamatan/Kabupaten BanyuwangiĀ itu.
Pewarta: Aryudi AR
Editor: Ibnu Nawawi
Terpopuler
1
Ketum PBNU dan Kepala BGN akan Tanda Tangani Nota Kesepahaman soal MBG pada 31 Januari 2025
2
Ansor University Jatim Gelar Bimbingan Beasiswa LPDP S2 dan S3, Ini Link Pendaftarannya
3
Rahasia Mendidik Anak Seperti yang Diajarkan Rasulullah
4
Pemerintah Keluarkan Surat Edaran Pembelajaran Siswa Selama Ramadhan 2025
5
5 Masalah Bakal Dibahas Komisi Maudhu'iyah di Munas NU 2025, Berikut Alasannya
6
Doa Istikharah agar Dapat Jodoh yang Terbaik
Terkini
Lihat Semua