Daerah

PCNU Mimika Luncurkan Album Shalawat Senandung Rindu Rasul

Kam, 28 Juli 2016 | 12:01 WIB

Jakarta, NU Online
Keramaian suasana Masjid Yapis Mimika dipenuhi oleh siswa-siswi Yayasan Pendidikan Islam (Yapis) Timika setelah shalat zhuhur, Kamis (28/7) siang.  Mereka adalah siswa SMP dan SMK yang mengikuti acara peluncuran Album Shalawat Senandung Rindu Rasul yang dibawakan oleh Majelis Shalawat dan Maulid Syifaul Qalbi Tembagapura, Mimika, Papua.

Acara ini terlaksana atas kerja sama antara PCNU Mimika, Yapis, dan Majelis Shalawat dan Maulid Syifaul Qalbi. Sasaran peluncuran difokuskan kepada anak-anak sekolah untuk memberikan dorongan dan inspirasi mengamalkan shalawat di rumahnya atau sekolahnya.

“Seperti yang saya sampaikan, hari ini akan diluncurkan Album Shalawat: Senandung Rindu Rasul dengan harapan memupuk semangat bershalawat dan diharapkan kalian yang tertarik dan mempunyai bakat suara dan musik untuk membentuk grup shalawat. Kalian bisa mendaftar ke sini,” kata Wakil Kepala Sekolah SMK Yapis yang juga Ketua PCNU Mimika H Abdul Wahab.

Sementara itu Sugiarso, produser album shalawat menjelaskan alasan pemilihan maulid Simtud Durar sebagai pokoknya kepada para murid-murid Yapis. Menurutnya, di Kabupaten Mimika khususnya para pendatang dari Jawa dan Makassar yang kental budaya NU-nya lebih mengenal Barzanji dan Diba’ daripada Simtud Durar. Mereka biasanya ke Mimika dalam rangka ikut program transmigrasi pemerintah yang disediakan lahan dan tempat tinggalnya di Satuan Pemukiman Transmigrasi (SP).

Menurut produser yang juga Wakil Ketua PCNU Mimika ini, album shalawat ini memilih maulid Simtud Durar sebagai pokok rekaman dengan beberapa alasan, seperti  Maulid Al-Habsyi sedang populer dengan tokohnya Habib Syech bin Abdul Qadir Assegaf  bersama Majelis Ahbabul Musthofa-nya dengan nada dan lagunya yang renyah, ceria, dan bersemangat.

Hal lainnya adalah iringan rebana Al-Banjari sudah berkembang, bukan hanya Al-Banjari, namun sudah memasukkan unsur alat musik lain, missal calty. Sementara itu fenomena Syechermania (para penggemar Habib Syech bin Andul Qadir Assegaf) yang melanda di Nusantara hingga luar negeri juga menjadi alasannya.

Album ini memiliki keunikan dan keunggulan dibandingkan album sejenis lainnya, seperti album pertama dalam sejarah maulid/shalawat di Bumi Mimika, bukan sekedar rekaman event atau kegiatan. Kemudian, latar dan konteks shalawat/maulid yang terintegrasi dengan lingkungan kerja, dengan klip-klip kegiatan operasional sehari-hari di Grasberg, UG, Concentrating, Portsite dan lokasi lainnya. Juga unik karena para personel yang semuanya adalah karyawan namun kesungguhannya dalam bershalawat sama dengan bekerja. Keunikan lainnya album ini membawakan rawi maulid seindah lantunan qasidah dalam satu kesatuan lagu yang syahdu.

Álbum rekaman ini menggabungkan antara rawi Maulid Al-Habsyi dan qasidah dan kolaborasi vokalis dan backing vocal yang mencakup empat segmen, yaitu (1) Fayya AyyuhaYa Rabbi ShalliInna FatahnaYa HabibiyYa Asyiqal Musthafa, (2) Assalamu’alaikRawi/pasal  1–Ya Khaira Hadi, (3) Ya Rabbi bil MusthafaRawi/pasal 2–Jalla ManAlfa Shallu, dan (4) Da’uni–Rawi/pasal  3–Ala Ya AllahAllahumma Shalli ‘ala Muhammad.

Di akhir peluncuran, para siswa Yapis menyatakan tertarik untuk membentuk grup shalawat baik untuk putra maupun putri. Selaku produser dan Wakil Ketua PCNU Mimika Sugiarso menyambut baik gagasan ini dan siap memfasilitasi untuk membuat jadwal dan penyediaan pelatih. (Red Alhafiz K)