PCNU Pekalongan: Tanpa Mondok, Seseorang Bisa Disebut Santri
NU Online · Sabtu, 28 Oktober 2017 | 16:32 WIB
Rais Syuriyah Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kota Pekalongan KH Zaenuri Zainal Mustofa mengatakan, yang disebut santri selain dirinya pernah menimba ilmu di pesantren atau mondok di pesantren, juga meskipun tidak pernah mondok akan tetapi mengamalkan ajaran-ajaran agama dalam kehidupan sehari-hari bisa juga disebut santri.
Selama ini masih sering terjadi salah kaprah dengan istilah santri yang selalu diidentikkan dengan pondok pesantren, ini tidak salah. Tetapi yang tidak pernah mondokpun dan mendalami ilmu agama dan mengamalkan dalam kehidupan sehari hari mereka juga bagian dari santri.
Hal tersebut disampaikan KH Zaenuri di hadapan ribuan pengunjung yang hadir pada Peringatan Hari Santri Nasional tingkat Kota Pekalongan yang dihelat di Lapangan Mataram, Jum'at (27/8) malam.
Pelaksana Tugas (Plt) Walikota Pekalongan HM Saelany Mahfudz berpesan kepada santri agar para santri terus belajar menuntut ilmu dan momentum hari santri adalah upaya menunjukkan jati diri santri yang bisa mandiri.
Hari Santri Nasional dengan mengusung tema Meneguhkan Peran Santri dalam Bela Negara, Menjaga Pancasila, dan NKRI, sejak ditetapkan sebagai hari nasional pada 2015 lalu melalui Keputusan Presiden Nomor 22 Tahun 2015, peringatan hari santri dimanfaatkan oleh seluruh warga NU dan rakyat secara umum untuk mengenang dan meneladani perjuangan para ulama dan santri.
Pengakuan negara ini menurut Saelany yang juga mengelola pondok pesantren menunjukkan bahwa perjuangan kalangan pesantren dan rakyat Indonesia melalui fatwa Resolusi Jihad KH Hasyim Asy’ari pada 22 Oktober 1945 berhasil mengusir penjajah.
Kegiatan peringatan hari santri di Kota Pekalongan selain menggelar istighotsah dan pentas seni bareng Ki Ageng Ganjur, juga pihak panitia akan menggelar seminar nasional dan kirab merah putih Sabtu (22/10) di Gedung PPIP Kota Pekalongan.
Tampak hadir dalam peringatan hari santri, selain plt Walikota Pekalongan, Ketua DPRD, Kapolres Pekalongan Kota, jajaran Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkompimda), jajaran Pengurus PCNU, MWCNU dan ranting NU se-Kota Pekalongan, badan otonom NU, para habaib dan ratusan undangan SKPD di lingkungan Pemkot Pekalongan. (Abdul Muiz/Alhafiz K)
Terpopuler
1
KH Thoifur Mawardi Purworejo Meninggal Dunia dalam Usia 70 tahun
2
Targetkan 45 Ribu Sekolah, Kemendikdasmen Gandeng Mitra Pendidikan Implementasi Pembelajaran Mendalam dan AI
3
Taj Yasin Pimpin Upacara di Pati Gantikan Bupati Sudewo yang Sakit, Singgung Hak Angket DPRD
4
Kuasa Hukum Rakyat Pati Mengaku Dianiaya hingga Disekap Berjam-jam di Kantor Bupati
5
Amalan Mengisi Rebo Wekasan, Mulai Mandi, Shalat, hingga Yasinan
6
Ramai Kritik Joget Pejabat, Ketua MPR Anggap Hal Normal
Terkini
Lihat Semua