Daerah

PCNU Sumenep Canangkan Kampung NU, Berikut Kriterianya

Sel, 22 November 2022 | 07:00 WIB

PCNU Sumenep Canangkan Kampung NU, Berikut Kriterianya

Kantor PCNU Sumenep Jawa Timur. (Foto: NU Online/Firdausi) 

Sumenep, NU Online 
Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Sumenep, Jawa Timur mencanangkan pembentukan Kampung NU. Hal itu sebagai salah satu rangkaian menyambut 1 Abad NU.


Wakil Ketua PCNU Sumenep, Kiai Abd Wasid mengatakan, secara konseptual ada beberapa kriteria dan indikator agar ranting layak dikatakan sebagai Kampung NU. Pertama, kriteria administratsi. Pengurus Ranting Nahdlatul Ulama (PRNU) memiliki SK yang masih aktif, memiliki buku program kerja. 


"Pengurus Ranting NU 75 persen aktif dalam kegiatan ke-NU-an, melaksanakan kegiatan rutin (lailatul ijtima) dan kegiatan insidental dua bulan sekali. Baik berupa Peringatan Hari Besar Islam (PHBI), Hari Lahir (Harlah) NU, Hari Santri, Peringatan Hari Besar Nasional (PHBN) dan kegiatan sosial kemasyarakatan," terangnya saat dikonfirmasi NU Online, Senin (21/11/2022).


Selain itu, Ranting NU membentuk Pengurus Anak Ranting Nahdlatul Ulama (PARNU), menggalang i'anah syahriyah, memiliki display struktur, visi misi, dan program PRNU.


Kriteria kedua, adanya idetitas ke-NU-an pada rumah, tempat ibadah, lembaga pendidikan dan lainnya. Lebih lanjut, memasang kalender, logo NU dan atau logo lembaga, badan otonom serta foto masyaikh NU di rumah warga, tempat ibadah dan lembaga pendidikan.


"Pengurus NU memasukkan materi ke-NU-an dalam kurikulum lembaga pendidikan. Baik pondok pesantren, sekolah maupun madrasah," tutur pria yang pernah mengemban amanah sebagai Sekretaris Pimpinan Cabang (PC) Gerakan Pemuda (GP) Ansor Sumenep itu.


Kriteria ketiga, sambungnya, adanya soliditas, keguyuban dan kepedulian warga NU. Artinya, warga NU mampu hidup rukun dalam situasi dan kondisi apa pun dan tidak mudah diadu domba.


"Kami berharap PRNU bersinergi dengan lembaga NU sebagai departementasinya, Banom NU, lembaga pendidikan, tokoh masyarakat dan pemerintah desa dalam mewujudkan kemaslahatan umat," ucap penceramah muda ini.


Tak hanya itu, warga NU peduli terhadap sesama dengan komitmen saling membantu dan tolong menolong dalam menghadapi berbagai persoalan sosial dan ekonomi umat. Juga memiliki kepedulian terhadap lingkungan dengan menjaga kebesihan dan memelihara kelestarian lingkungan.


Kiai Abd Wasid memaparkan kriteria keempat. Menurutnya, warga NU berpikir, bergerak dan beramaliyah Annahdliyah. Maksudnya, Nahdliyin memiliki komitmen kebangsaan dan kepatuhan terhadap pemerintah dan tetap mentradisikan amaliyah Annahdliyah dalam kehidupan sehari-hari.


"Warga NU harus peka terhadap situasi dan kondisi lingkungan dan mampu berpikir objektif serta selektif dalam memilih informasi. Juga aktif dalam kegiatan-kegiatan yang diselenggarakan oleh pengurus NU," ujar pria asal Rubaru, Sumenep ini.


Di kesempatan yang berbeda, Wakil Ketua PCNU Sumenep Ach Zubairi Karim melaporkan, yang menjadi rencana pilot project pembentukan kampung NU di Zona I, ada di lima Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU), yakni Kota, Kalianget, Talango, Batuan, dan Manding.


"Untuk wilayah kota, pilot project-nya Ranting NU Pasangan, Kacongan dan Pandian. Wilayah Kalianget, ranting Kalianget Barat, Kalimo'ok dan Marengan Laok. Wilayah Talango, ranting Padike, Sedang dan Poteran. Wilayah Batuan, ranting Gunggung, Ardake dan Gelugur. Wilayah Manding, ranting Kasengan, Lanjuk dan Manding Timur," pungkasnya.


Kontributor: Firdausi
Editor: Kendi Setiawan