Daerah

PCNU Tegal: Administrasi Urat Nadi Organisasi

NU Online  ·  Kamis, 28 Februari 2019 | 00:00 WIB

PCNU Tegal: Administrasi Urat Nadi Organisasi

Peserta diklat jurnalistik IPNU-IPPNU Kabupaten Tegal

Tegal, NU Online
Organisasi yang sehat dibuktikan dengan Sistem administrasi yang baik. Hal itu ditegaskan Ketua PCNU Kabupaten Tegal Jawa Tengah H Ahmad Wasy'ari  saat membuka Pelatihan Administrasi dan Jurnalistik yang digelar Pimpinan Cabang (PC) IPNU-IPPNU Kabupaten Tegal, Senin (25/2) di  Grand Dian Hotel Slawi.

Wasy'ari meminta kepada IPNU-IPPNU untuk bergerak masif dalam ranah media sosial untuk melawan berita-berita hoaks dengan berita yang benar-benar akurat tidak ditambah atau kurangi untuk kepentingan sendiri dan golongan tertentu.

Ketua PC IPPNU Kabupaten Tegal Rina Sugiarti berharap, dengan pelatihan ini kader benar-benar melek akan betapa pentingnya tata administrasi menuju organisasi yang terrtib.

Ketua PC IPNU Kabupaten Tegal Fiqih Andriyano berharap, melalui pelatihan jurnalistik menjadikan kader IPNU IPPNU yang mapan perihal Jurnalistik. "Di mana saat ini kader harus mampu menyimak, mengobservasi mencari literasi, menulis dan menceritkan kepada dunia," ungkapnya.

Pelatihan menghadirkan pemateri dari Pimpinan Wilayah (PW) IPNU-IPPNU Jawa Tengah dan LTN NU Kabupaten Tegal. Sedangkan kegiatan diikuti Ketua dan Sekretaris, Lembaga Jurnalistik IPNU dan Bidang Jarkominfo IPPNU PAC, PKPT IPNU-IPPNU se-Kabupaten Tegal.

Ketua Ta'lif Wan Nasyr NU Kabupaten Tegal Fathurrahman  menyinggung terkait minat pemuda, khususnya para pelajar dari kalangan IPNU-IPPNU untuk menulis saat ini cenderung menurun. ”Selama ini saya melihat baru 1 (satu) atau 2 (dua) kader IPNU-IPPNU yang pernah menulis opini atau bentuk lain di media massa,” ucapnya.

Dia mengaku merasa miris saat ada kelompok lain sudah banyak menulis kebenaran yang mereka yakini. Sementara sebagai generasi muda NU belum banyak yang mau menulis di media massa. ”Jangan hanya diam, budayakan literasi. Ayo kader IPNU-IPPNU harus bisa bersaing atau melawan pernyataan-pernyataan lewat tulisan agar masyarakat, khususnya warga NU juga tidak keliru dalam membaca,” tandasnya. (Nurkhasan/Muiz)