Daerah

Peduli Pendidikan, Baznas Lumajang Gelontor Rp.50 Juta/Tahun

NU Online  ·  Senin, 27 Mei 2019 | 22:00 WIB

Lumajang, NU Online
Terobosan Baznas Kabupaten Lumajang, Jawa Timur dalam memanfaatkan dana zakat, khususnya untuk beasiswa laik diacungi jempol. Beasiswa tersebut diberi nama SKSS (satu keluarga satu sarjana).

Menurut Ketua Baznas Kabupaten Lumajang, H Atok Hasan Sanusi,  program tersebut adalah untuk menjawab problema finansial yang diderita keluarga tak mampu, padahal mereka mempunyai anak yang cakap dan punya semangat untuk maju.

“Jadi  selain mereka memang berasal dai keluarga tak mampu, juga dalam keluarga tersebut memang belum ada yang sarjana atau kuliah. Yang juga penting, mereka punya semangat untuk melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi,” tukasnya sebagaimana rilis yang diterima NU Online, Senin (27/5).

H Atok menambahkan, program tersebut dimksudkan untuk memberdayakan masyarakat melalui pendidikan. Sarjana yang dihasilkan dari program SKSS itu, kelak diharapkan bisa bekerja sesuai dengan disiplin ilmu yang dimilikinya, tidak harus menjadi pegawai negeri, tapi bewiraswastapun bisa.

“Ya kalau orang pinter tidak ada nganggurnya,” tukasnya.

Wakil Ketua Lembaga Takmir Masjid NU Kabupaten Lumajang itu menuturkkan, hingga saat ini penerima beasiswa proram SKSS sudah mencapai 30 orang. Jumlah tersebut adalah akumulasi selama 3 tahun sebelumnya, yang setiap tahun direkrut 10 calon peserta. Mereka melanjutkan ke perguruan tinggi di Surabaya, Malang, Jember, dan Lumajang sendiri.

“Pada saatnya nanti kita berharap mereka pulang ke Lumajang untuk bersama-sama membangun daerah,” jelasnya.

Program tersebut dimulai sejak tahun 2016. Setiap peserta mendapatkan dana sebesar Rp. 5 juta/tahun selama delapan semester, dimulai sejak semester satu. berari setiap tahun, Baznas Lumajang menggelontorkan Rp. 50 juta untuk 10 penerima beasiswa baru.

“Tahun ini kami buka pendaftaran lagi sekitar bulan Juli 2019. Berapapun jumlah pendaftarnya, kami tetap ambil 10 pendaftar  terbaik setelah  melalui serangkaian tes,” urainya. (Red: Aryudi AR).