Daerah

Pelajar NU Jombang Sambut Positif Kebijakan Penggunaan Bahasa Lokal

NU Online  ·  Selasa, 6 November 2018 | 04:30 WIB

Pelajar NU Jombang Sambut Positif Kebijakan Penggunaan Bahasa Lokal

Ketua IPNU Jombang, Muhammad Ishomuddin Haidar

Jombang, NU Online
Dinas Pendidikan Kabupaten Jombang, Jawa Timur baru-baru ini menerbitkan surat resmi dengan nomor 421/4356/415.16/2018 terkait edaran penggunaan bahasa Jawa.

Surat tersebut mengintruksikan dua hal. Pertama agar semua aparatur sipil negara/pegawai di lingkup Dinas Pendidikan di Kabupaten Jombang yang berasal dari Jawa agar berkomunikasi menggunakan bahasa Jawa setiap hari Kamis pada jam dinas.

Poin kedua, semua warga sekolah dan madrasah mulai semester dua tahun pelajaran 2018/2019 ini juga menggunakan bahasa Jawa setiap hari Kamis .

Surat tersebut ditujukan kepada kepala SD hingga SMP baik swasta ataupun negeri se-Jombang.

Kebijakan yang berdasar pada pasal 3 dan 4 serta pasal 10 ayat (2) Peraturan Gubernur Nomor 19 tahun 2014 tentang mata pelajaran bahasa daerah sebagai muatan lokal wajib di sekolah dan madrasah ini, mendapat respon positif dari pengurus dan anggota Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) setempat.

"Kami sepakat bahasa Jawa adalah warisan yang harus dijaga, pelajar hari ini tidak boleh mengenyampingkannya," kata Ketua Pimpinan Cabang (PC) IPNU Jombang Muhammad Ishomuddin Haidar, kepada NU Online, Selasa (6/11).

Menurut pandangannya, kebijakan tersebut tentu akan membantu melestarikan bahasa lokal. Pasalnya perkembangan zaman saat ini lambat laun telah berdampak pada hilangnya nilai-nilai kelokalan, termasuk bahasa Jawa.

"Hari ini banyak pelajar, anak-anak muda yang sudah mulai meninggalkan bahasa Jawa," tuturnya.

Bahkan ia menemui beberapa pelajar yang belum bisa menggunakan bahasa lokal dengan baik dan benar. "Sekarang tidak sedikit pelajar yang ketika bicara dengan orang tua, guru tidak menggunakan kromo Inggil (bahasa halus)," ujar dia.

Padahal, timpalnya, berbahasa Jawa terdapat etika dan sopan santun. "Bagaimana menggunakan bahasa yang halus ketika dengan orang tua, guru dan seterusnya," ucapnya. (Syamsul Arifin/Muhammad Faizin)