Jombang, NU Online
Pemerintah Kabupaten Jombang meminta para kiai pimpinan pondok pesantren dan tokoh masyarakat setempat untuk turut memberikan masukan dan arahan dalam prieode kinerja pemerintahan yang baru 2013-2018.
<>
Hal ini disampaikan Wakil Bupati Jombang Ny Hj Mundjidah Wahab saat acara memasuki rumah dinasnya di Jalan KH Wahid Hasyim 117, Jombang, Jawa Timur, Jumat (9/10). “Khusus kepada para pengasuh pesantren, kami sangat terbuka untuk kritik dan masukan positif,” katanya.
Malam itu, selain Bupati Jombang Ec Nyono Suharli Wihandoko, tampak hadir pula sejumlah tokoh masyarakat dan pimpinan pondok pesantren di daerah Jombang, seperti Pondok Pesantren Darul Ulum Peterongan, Pondok Pesantren Bahrul Ulum Tambakberas, Pondok Pesantren Mamba’ul Ma’arif Denanyar, Pesantren Tebuireng dan tokoh tarekat dan pejabat di lingkungan Pemkab Jombang.
“Saya sangat terbuka dalam menerima masukan tersebut demi menjaga kepercayaan masyarakat,” tutur Mundjidah.
Putri almarhum KH Abdul Wahab Hasbullah ini turut mengajak berbagai kalangan termasuk aktifis organisasi kemasyarakatan, seperti NU, Muhammadiyah, GP Ansor, Muslimat NU, Fatayat NU dan sejenisnya untuk bersinergi dalam menyukseskan program pemerintah.
“Kami akan berupaya memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat Jombang,” tambah Mundjidah disambut tepuk tangan hadirin. Ia juga berharap fasilitas rumah dinas serta kebutuhan lain dapat kian meningkatkan khidmat kepada masyarakat.
“Rumah dinas ini tidak ubahnya sebagai rumah rakyat,” katanya. “Oleh karena itu bila masyarakat merasakan ada keluhan terhadap kurang optimalnya layanan yang diberikan pemerintah, maka dapat disampaikan di rumah ini,” lanjut Mundjidah.
Sadar dengan sebutan sebagai kota santri, maka pihaknya akan melakukan pemantauan terhadap fasilitas ibadah di kantor pemerintah.
“Kita akan lihat bagaimana kondisi mushalla dan masjid yang ada di gedung pemerintah,” tandas Wakil Ketua PW Muslimat NU Jawa Timur ini. Saat istirahat, bupati dan wakil akan senantiasa membiasakan para pegawai untuk melaksanakan shalat dhuhur berjamaah.
Menurut Ec Nyono Suharli, pemberian rumah dinas dan sejumlah fasilitas untuk para pejabat sejatinya sebagai sarana untuk lebih meningkatkan kinerja dan memberikan pelayanan terbaik bagi kebutuhan masyarakat. Bahkan bila memungkinkan, kediaman yang diberikan kian mendekatkan para pejabat dengan rakyat yang dipimpinnya.
Acara penempatan rumah dinas baru diawali dengan khatmul Qur’an usai shalat ashar dan dilanjutkan dengan pembacaan manakib, tahlil dan doa yang dipimpin sejumlah kiai berpengaruh di Jombang. (Syaifullah/Mahbib)
Terpopuler
1
Inalillahi, Tokoh NU, Pengasuh Pesantren Bumi Cendekia KH Imam Aziz Wafat
2
Aksi ODOL Tak Digubris Pemerintah, Sopir Truk Mogok Kerja Nasional Mulai 13 Juli 2025
3
Mas Imam Aziz, Gus Dur, dan Purnama Muharramnya
4
Santri Kecil di Tuban Hilang Sejak Kamis Lalu, Hingga Kini Belum Ditemukan
5
Gus Yahya: Sanad adalah Tulang Punggung Keilmuan Pesantren dan NU
6
PM Spanyol Sebut Israel Dalang Genosida Terbesar Abad Ini
Terkini
Lihat Semua