Daerah

Pengasuh Buntet: Shalat Inti Rajaban

NU Online  ·  Rabu, 3 April 2019 | 12:00 WIB

Pengasuh Buntet: Shalat Inti Rajaban

Pengajian kitab qissatul mi'raj di Buntet Pesantren

Cirebon, NU Online
Isra Mi'raj merupakan perjalanan Rasulullah SAW. dari Masjidil Haram hingga ke Masjidil Aqsha, terus ke Sidratul Muntaha. Inti perjalanan panjang dalam waktu semalam adalah diwajibkannya shalat lima waktu.

"Rajaban itu intinya adalah shalat," kata KH Hasanuddin Kriyani, pengasuh Pondok Buntet Pesantren saat memberikan mauidzah hasanah pada khataman pengajian kitab Qissatul Mi'raj di Masjid Agung Buntet Pesantren, Astanajapura, Cirebon, Jawa Barat, Selasa (2/4) malam.

Pengajian kitab karya Syekh Ahmad al-Dardiri ini dilakukan selama empat malam, sejak Sabtu (30/3) malam. Hal ini agar pemahaman santri dapat maksimal.

"Dulu dari jam delapan sampai jam satu harus khatam. Sekarang menurut pertimbangan para kiai dibaca tertib pelan-pelan sehingga santri bisa mengikuti, memberi makna dengan sempurna, bisa membacanya dan juga bisa mengerti," terang Abah Hasan, sapaan akrab para santri kepada KH Hasanuddin Kriyani.

Lebih lanjut, Abah Hasan mengungkapkan bahwa pengajian kitab tersebut merupakan pondasi dasar dalam penyampaian cerita Isra Mi'raj. "Keterangannya, penjelasannya, panjang lebarnya terserah kamunya yang nanti akan naik ke atas mimbar," katanya.

Pemaparan kisah itu, kata Abah, bisa dikemas dengan beragama cara, baik humor, keras, maupun lembut. Namun, hal terpenting dari penyampaiannya adalah mengena di hati penyimak.

Pengajian ini diikuti oleh seluruh santri putra dan putri Buntet Pesantren. Di sesi khataman, masyarakat laki-laki yang sudah cukup usia juga memenuhi Masjid Agung Buntet Pesantren untuk mengalap berkah di sana. Kegiatan Isra Mi'raj ini ditutup dengan pembacaan shalawat yang ditulis oleh Syekh Jakfar al-Barzanji dengan diiringi tabuhan genjring. (Syakir NF/Muiz)