Daerah

Pengukuran Arah Kiblat Penting untuk Kesempurnaan Ibadah

Sel, 22 September 2020 | 14:00 WIB

Pengukuran Arah Kiblat Penting untuk Kesempurnaan Ibadah

Pengukuran arah kiblat Masjid Al-Barkah Kecamatan Sukahaji, Majalengka oleh Lembaga Falakiyah NU (Foto: NU Online/Tata Irawan)

Majalengka, NU Online
Ketua Pengurus Cabang (PC) Lembaga Falakiyah Nahdlatul Ulama (LFNU) Majalengka, Jawa Barat Rizalludin  mengatakan, pengukuran kiblat di mushala atau masjid penting dilakukan untuk menyempurnakan ibadah.

 

"Terutama pelaksanaan ibadah shalat baik shalat wajib maupun shalat sunah sekalipun," ujarnya. 

 

Untuk di Majalengka lanjut Rizal, menilai kesadaran masyarakat untuk melakukan penyempurnaan ibadah semakin tinggi. Hal Ini dibuktikan dengan kehati-hatian masyarakat saat hendak membangun masjid dan mushala dalam hal pengukuran kiblatnya. 

 

"LFNU Majalengka sudah sering melakukan pengukuran arah kiblat di sejumlah mushala dan masjid atas permintaan warga. Semoga mushala yang sedang dibangun ini segera selesai dan bisa digunakan sarana ibadah yang baik untuk warga sekitar," katanya saat melakukan pengukuran kiblat di Masjid Al-Barkah Blok Pahing, Dusun 1, Desa Cikeusik, Kecamatan Sukahaji, Majalengka.

 

Ia menambahkan, LFNU di Kota Angin ini sudah yang kesekian kalinya mengukur kiblat di sejumlah mushala dan masjid yang ada di Majalengka atas permintaan warga. 

 

"Keberadaan LFNU saat melakukan pengukuran kiblat banyak mendapat apresiasi dari masyarakat. Masyarakat cukup senang dengan keberadaan dan kegiatan LFNU yang telah memberikan kontribusi positif kepada masyarakat," ungkapnya.

 

 

Penyerahan sertifikat pengukuran arah kiblat Masjid Al-Barkah Majalengka oleh PW Lembaga Falakiyah NU Majalengka (Foto: Tata Irawan)

 

Pengurus Masjid Al-Barkah Oman Sukrioman kepada NU Online, Senin (21/9) mengatakan, dirinya merasa terbantukan dan sekarang untuk ibadah pun merasa tenang yang selama ini menjadi polemik bagi jamaah untuk menentukan arah kiblat.

 

“sebenarnya ini sudah lama dinanti-nantikan untuk pengukuran arah kiblat akan tetapi karena keterbatasan personal dari kemenag maka belum sempat mengukur arah kiblat," terangnya.

 

Dikatakan, polemik tentang penentuan arah kiblat sudah lama dirasakan bagi jamaah Masjid Al-Barkah karena setiap penggantian pengurus selalu yang diubah adalah arah kiblat bukan untuk menambah jumlah jamaah atau mengajar bagi ibu-ibu jamaah untuk akan tetapi selalu didebatkan arah kiblat seakan kurang puas.

 

"Sekarang bagi jamaah khususnya saya merasa tenang dan puas karena selama ini setiap penggantian pengurus yang pertama dilakukan adakah penggantian arah kiblat," ucapnya. 

 

Setiap pengurus lanjutnya, memiliki dasar pengetahuan yang berbeda, akan tetapi pengaturan arah kiblat saat ini saya merasa yakin karena yang menghitung arah kiblat pengurus dari NU,” terangnya.

 

Kontributor: Tata Irawan
Editor: Abdul Muiz