Cirebon, NU Online
Wakil Ketua Bidang Kaderisasi Pimpinan Wilayah (PW) Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) Jawa Barat, Hasan Malawi meminta seluruh peserta Latihan Kader Utama (Lakut) untuk membuat tulisan mengenai perjalanannya selama ber-IPNU. Lakut ini akan membuat seorang kader menghargai prosesnya. Bahwa proses tidak pernah mengkhianati hasil.
“Semua itu butuh sejarah. Kadang, semangat ber-IPNU hanya dilihat dari kesuksesan orang lain. Itu terlampau jauh. Kita harus menghargai proses dan menghargai sejarah dalam diri sendiri selama di IPNU,” ungkapnya.
Hal tersebut disampaikan kepada peserta Latihan Kader Utama (Lakut) PW IPNU Jabar yang digelar di Pondok Pesantren Babakan Ciwaringin, Cirebon, Jawa Barat, Kamis-Ahad (3-6/5).
Menurutnya, setiap orang pasti pernah mengalami masa susah dan senang. Hal yang paling dekat, misalnya, banyak peserta Lakut yang datang dengan susah payah. Dari mulai tidak ada biaya transportasi hingga permasalahan internal. Bahkan, ada yang ingin mengikuti proses di Lakut tapi tidak kesampaian karena bentrok dengan jadwal kegiatan lain.
“Lakut akan menjadi satu hal yang sangat penting karena ketika mengikuti forum kaderisasi, dia harus melebur. Dia juga harus mendamaikan dirinya sendiri. Mendamaikan berarti keluar dari semua ego yang ada dalam diri,” pungkas pria yang mengaku berproses di IPNU sejak tahun 2011 ini.
Latihan Kader Utama bertema Menempa Kader Utama, Menyiapkan Pemimpin Bangsa ini diikuti 37 peserta yang mewakili 13 pengurus cabang, dari total 27 cabang se-Jawa Barat. Selain itu, hadir pula Ketua Umum Pimpinan Pusat IPNU Asep Irfan Mujahid, Ketua PW IPNU Jabar masa khidmat 2011-2014 Acep Komarudin Hidayat Susanto, dan Ketua PW IPNU Jabar masa khidmat 2015-2017 Amin Fajri. (Aru Elgete/Muiz)