Pentingnya Tata Niat Sebelum dan Sesudah Menghafal Qur'an
NU Online · Senin, 8 April 2019 | 08:30 WIB
Membaca dan menghafalkan Al-Qur'an adalah ibadah yang relatif mudah untuk dilakukan. Hal yang lebih sulit dilakukan adalah memahami dan mengamalkan isi kandungan Al-Qur'an dalam kehidupan sehari-hari. Pengamalan ini penting dijalankan bukan hanya bagi yang hafal Al-Qur'an, namun juga bagi seluruh umat Islam.
Pesan ini disampaikan Pengasuh Pondok Pesantren Raudlotut Tholibin Gaya Baru, Lampung Tengah, KH Ahmad Zuhdi Shodiq saat memberikan tausiah pada Haul Masyayikh dan Hifdzil Qur'an 30 Juz Angkatan Ke-2 Pondok Pesantren Mahasiswa Baitul Qur'an dan Pondok Pesantren Tahfizhul Qur'an Al-Husna, Pringsewu, Ahad (7/4).
"Banyak yang hafal Qur'an tapi tidak mengamalkan kandungannya. Hafal Qur'an tapi tidak berakhlak baik dengan orang lain," katanya pada wisuda yang dihadiri oleh Wakil Bupati Pringsewu, H Fauzi.
Kiai Zuhdi berpesan agar para penghafal Qur'an atau hafidz benar-benar menata niat dengan benar saat mulai menghafal Qur'an. Untuk mendapatkan keberkahan dalam menghafal, ia mengingatkan untuk tidak melupakan jasa orang tua dan guru.
"Jika ingin sukses dan berkah ilmunya, doakan orang tua dan guru-guru karena merekalah yang menjadi sanad keilmuan sampai dengan Rasulullah SAW. Jika masih hidup, silaturahmilah, jika sudah meninggal ziarahi dan di-haul-i," katanya.
Sementara Pengasuh Pesantren Al Husna KH Abdul Hamid mengingatkan santrinya yang diwisuda untuk senantiasa melalukan muraja'ah (mengulang), Tadabbur (memahami) mengamalkannya sekaligus tidak boleh sombong setelah mampu menghafal Qur'an.
"Jangan sombong bagi yang sudah hafal. Terus berusaha raih kesempatan bagi yang belum. Jangan kecil hati bila kesempatan terlewatkan. Jangan bangga bila bisa memanfaatkan kesempatan," sarannya kepada 41 santri yang diwisuda mulai dari 1, 10, dan 30 juz.
Saat memberi sambutan Wakil Bupati Pringsewu H Fauzi merasakan bahwa keberadaan pondok pesantren di daerahnya mampu memberi sumbangsih positif dalam menyukseskan pembangunan.
"Keberkahan dari pesantren dan majelis taklim mampu membawa keberkahan pembangunan selama ini dan mampu menghantarkan Pringsewu hingga menempati posisi ke-4 pembangunan di Provinsi Lampung," katanya. (Muhammad Faizin)
Terpopuler
1
Fadli Zon Didesak Minta Maaf Karena Sebut Peristiwa Pemerkosaan Massal Mei 1998 Hanya Rumor
2
Mendesak! Orientasi Akhlak Jalan Raya di Pesantren
3
40 Hari Wafat Gus Alam, KH Said Aqil Siroj: Pesantren Harus Tetap Hidup!
4
Mendaki Puncak Jabal Nur, Napak Tilas Kanjeng Nabi di Gua Hira
5
LD PBNU Ungkap Fungsi Masjid dalam Membina Umat yang Ramah Lingkungan
6
Orang-Orang yang Terhormat, Novel Sastrawan NU yang Dianggap Berbahaya Rezim Soeharto
Terkini
Lihat Semua