Daerah

Perceraian Berkontribusi pada Kenakalan Remaja

NU Online  ·  Selasa, 3 April 2018 | 22:00 WIB

Jember, NU Online
Kenakalan  remaja dewasa ini dalam kondisi yang cukup mengkhawatirkan. Betapa tidak, tak sedikit tunas-tunas bangsa itu  yang terjerembab  dalam  tawuran, pemerkosaan, pembegalan bahkan  penyalahgunaan  narkoba dan minuman keras. 

Demikian diungkapkan oleh Wakil Sekretaris  PCNU Jember, Moch Eksan saat menjadi nara sumber dalam acara Dialog  Interaktif  di stasiun RRI Jember, Senin (2/4). 

Menurutnya, kenakalan remaja  bukan terjadi  tanpa sebab dan tiba-tiba. Munculnya kenakalan  remaja  banyak disumbang oleh  hilangnya perhatian dan kerontangnya kasih sayang  dalam keluarga. 

“Kalau orang tua tak punya perhatian kepada anaknya, bagaimana bisa mengawasi. Kalau orang tua sudah tak punya kasih sayang, maka sang anak akan tumbuh secara liar,” ucapnya.

Eksan menambahkan, persoalan orang tua seperti perceraian mempunyai kontribusi yang besar bagi lahirnya kenakalan remaja. Sebab, ketika kedua orang tuanya  berpisah, maka kerap kali perhatian keduanya terhadap si anak tidak maksimal.

Dikatakan, akibat dari perceraian bisa jadi si anak  tak terurus lagi. Apalagi misalnya dia lantas ditinggal pergi jauh, mencari pekerjaan. Akhirnya prilaku anak lebih banyak dibentuk oleh pergaulan. 

“Terlepas dari itu, secara kejiwaan anak yang ditinggal cerai orang tuanya, sungguh menderita,” jelasnya.

Anggota DPRD Jawa Timur itu mengaku prihatin dengan angka pereceraian di Jawa Timur yang cukup tinggi, bahkan tertinggi di Indonesia. Namun tudingan kesalahan  tidak semata-mata begitu saja ditujukan kepada pemerintah. Sebab, perceraian masuk ranah pribadi. 

“Tapi hadits nabi jelas bahwa Allah sangat  membenci perceraian meskipun itu halal,” urainya (Aryudi  Abdul Razaq/Muiz).