Daerah

Pergunu Jabar Paparkan Program di Universitas Nasional

NU Online  Ā·  Rabu, 26 September 2018 | 04:30 WIB

Bandung, NU Online
Departemen ekonomi dan koperasi Pimpinan Wilayah (PW) Persatuan Guru Nahdlatul Ulama (Pergunu) Jawa Barat melakukan kunjungan ke Universitas Nasional PASIM jalan Dakota 8A, Cicendo, Bandung, Selasa (25/9).

Kegiatan untuk mengedukasi mahasiswa dalam upaya pemberdayaan ekonomi. Juga menjelaskan program dari departemen ekonomi dan koperasi PW Pergunu Jabar yang akan dilakukan lima tahun ke depan.

Ketua departemen ekonomi dan koperasi PW Pergunu Jabar, Ali Abdurrahman mengatakan bahwa perekonomian merupakan pilar utama kekuatan umat Islam. ā€œApabila ekonomi umat kuat, maka peradaban Islam akan semakin hebat,ā€ katanya.

Lebih lanjut, Ali mengatakan bahwa dalam rangka mewujudkan perekonomian yang kuat, departemennya akan mendorong terwujudnya lembaga koordinasi dan sinkronisasi pengembangan ekonomi yang efektif dan berkelanjutan. ā€œJuga melakukan perubahan dengan menciptakan solusi yang berlandaskan gotong toyong, saling membantu dan bermanfaat untuk semua pihak,ā€ ungkapnya.

Departemen ini menggulirkan dua program unggulan yaitu SOCA Nusantara atau solusi cara anak Nusantara dengan azas maslahah wal mursalah dengan belanja produktif. ā€œYaitu mengubah pengeluaran anggota Pergunu Jawa Barat menjadi seratus persen smart saving atau tabungan jangka panjang yang manfaatnya dapat diterima anggotaĀ  dan keluarga, seperti jaminan kesehatan dan keselamatan kerja,ā€ jelasnya.

Sementara itu, Ketua PW Pergunu Jabar, H Saepuloh merespon baik gebrakan yang dilakukan departemen ekonomi dan koperasi dalam upaya peningkatan dan pengembangan ekonomi guru NU di Jabar.

"Program yang digulirkan departemen ekonomi dan koperasi Pergunu Jabar ini bisa menjadi salah satu upaya meningkatkan kesejahteraan guru honor dengan tidak menggangu aktifitas mengajar mereka di sekolah," tuturnya.

Lebih lanjut, Saepuloh menjelaskan bahwa kesejahteraan serta jaminan kesehatan dan keselamatan kerja bagi guru merupakan tanggung jawab bersama. Baik itu pemerintah, masyarakat dan organisasi profesi.Ā 

"KitaĀ  bukan hanya menuntut pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan serta memberikan jaminan kesehatan dan keselamatan kerja bagi guru honorer, tetapi kita berbuat dan berupaya juga untuk menjawab permasalahan tersebut," tutur Saepuloh. (Awis S/Ibnu Nawawi)