Daerah

Pergunu Jabar Tingkatkan Kemampuan Bahasa Inggris Guru-guru di Cianjur

NU Online  ·  Kamis, 24 Agustus 2017 | 05:01 WIB

Cianjur, NU Online
Pimpinan Wilayah Persatuan Guru Nahdlatul Ulama  (PW Pergunu) Jawa Barat bekerja sama dengan Irsyad Trust Limited (ITL) Singapura melaksanakan kegiatan pelatihan Bahasa Inggris bagi guru-guru NU di Pondok Pesantren Al-Ittihad Jalan Raya Bandung KM 03 Rawa Bango, Karang Tengah, Kabupaten Cianjur, Kamis (24/7).

Kegiatan ini dilaksanakan selama 6 hari, 24-26 Agustus 2017 untuk modul pertama dan tanggal 15-17 September 2017. Kegiatan tersebut diikuti oleh 40 orang guru-guru yang tergabung di Pergunu Cianjur dibuka oleh Ketua PP Pergunu H Saepuloh.

Turut hadir dalam pembukaan kegiatan tersebut Ketua PC Pergunu Cianjur H Taupik Rohman syahid, Ketua PCNU Kabupaten Cianjur KH M. Choirul Anam MZD, dan Ketua PP Pergunu H Saepuloh.

Ketua Pergunu Cianjur H Taupik mengatakan, pihaknya sudah konsolidasi dan koordinasi dengan kepala sekolah di wilayah Cianjur untuk pembentukan pengurus ditingkat kecamatan. Serta melakukan pendampingan/advokasi dalam upaya peningkatan kualifikasi dan kompetensi guru-guru di Cianjur.

Sementara itu, Ketua PCNU Cianjur KH Choirul Anam menerangkan, PCNU Kab Cianjur fokus dalam upaya peningkatan kemampuan Bahasa Inggris, bagi guru-guru dan kiai-kiai NU di Pondok Pesantren, agar bisa menyampaikan Islam rahmatan lil alamin ke dunia internasional.

"PCNU Cianjur fokus terhadap peningkatan kualitas dan kompetensi guru dan kiai NU dalam  Bahasa Inggris," tutur Kiai Anam.

Selain itu,  Kiai Anam menyampaikan pesan peringatan kepada guru-guru NU agar dapat menanamkan semangat nasionalisme yg tinggi keadaan anak didik, agar senantiasa jauh dari faham radikal.

Sementara itu, Ketua PP Pergunu Saepuloh mengatakan, Pergunu harus tampil dalam upaya peningkatan kualitas Pendidikan dan kunci semua itu adalah guru. Oleh karena itu, Pergunu harus fokus membuat program bagaimana peningkatan kualitas dan kompetensi guru. 

"Guru adalah kunci tercapainya peningkatan kualitas pendidikan. Oleh  karena itu, kita harus buat program dalam upaya peningkatan kualitas dan kompetensi guru,  termasuk didalamnya kemampuan berbahasa Inggris," tutur Saepuloh.

Lebih lanjut, Saepuloh berharap guru-guru peserta pelatihan agar bisa menyampaikan dan mengaplikasikan hasil pelatihan ini di sekolahnya masing-masing.

"Selamat mengikuti kegiatan pelatihan dan saya berharap bapak/ibu mengikuti kegiatan ini dengan serius dan bisa menyampaikan kepada teman-teman bapak/ibu sekalian di sekolahnya masing-masing," tutur Saepuloh. (Red: Fathoni)