Peringati Hari Pahlawan, Ansor Sumberasih Ziarah Wali
NU Online · Ahad, 12 November 2017 | 04:04 WIB
Dalam rangka memperingati Hari Pahlawan tahun 2017, Pimpinan Anak Cabang (PAC) Gerakan Pemuda Ansor Kecamatan Sumberasih Kabupaten Probolinggo melakukan ziarah wali, Sabtu dan Ahad (11-12/11).
Ziarah ke malam wali ini diikuti oleh 57 orang yang melibatkan para pengurus GP Ansor dan Banser Kecamatan Sumberasih, serta perwakilan tiap-tiap ranting GP Ansor se-Kecamatan Sumberasih.
Dalam ziarah GP Ansor Sumberasih ini, ada empat tempat ziarah wali yang dilakukan mulai dari KH Abdul Hamid Pasuruan, dilanjutkan ke makam KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) di Jombang. Ziarah kemudian dilanjutkan ke pulau garam Madura, tepatnya ke makam KH Kholil Bangkalan. Terakhir di Sunan Ampel Surabaya. Jika memungkinkan, para pengurus juga akan silaturahim ke kantor PWNU Jawa Timur atau GP Ansor Jawa Timur.
Ketua GP Ansor Sumberasih H Abdul Mujib mengatakan, kegiatan ziarah makam wali ini bertujuan untuk mengenang kembali peran para kiai yang tidak tercatat dalam sejarah kemerdekaan RI. Sekaligus mengenang kejadian 10 November 1945, di mana kaum sarungan inilah yang menjadi para Komandan salah satu pasukan berani mati yang terjadi di Surabaya.
“Harapan kami dengan adanya agenda ini bisa memompa semangat sahabat-sahabat Ansor dan Banser Kecamatan Sumberasih dalam berkhidmah di Ansor. Meski akhir-akhir ini ada isu yang kurang enak terkait berita hoaks Banser. Namun bagi kami, NKRI harga mati,” harapnya.
Ketua Rombongan Abdul Jalal mengatakan bahwa kegiatan ini merupakan salah satu media positif untuk memberikan gambaran sekaligus mengingatkan kembali perjuangan para ulama NU dalam ambil bagian merebut kemerdekaan RI dari tangan penjajah.
“Kami menginginkan agar para kader GP Ansor ini tidak melupakan perjuangan para ulama NU yang ikhlas berjuang melawan penjajah. Semoga para kader muda ini mampu meneladani apa yang sudah diberikan para ulama NU buat bangsa dan negara Indonesia,” ungkapnya.
Dengan adanya ziarah wali ini Jalal mengharapkan agar nantinya bisa menambah semangat perjuangan dalam berorganisasi sehingga bisa keberadaan GP Ansor benar-benar bisa dirasakan oleh masyarakat. “Karena berjuang itu tidak hanya melawan penjajah saja, tetapi juga diwujudkan dengan berjuang melawan kebodohan dan kemungkaran,” pungkasnya. (Syamsul Akbar/Alhafiz K)
Terpopuler
1
KH Thoifur Mawardi Purworejo Meninggal Dunia dalam Usia 70 tahun
2
Targetkan 45 Ribu Sekolah, Kemendikdasmen Gandeng Mitra Pendidikan Implementasi Pembelajaran Mendalam dan AI
3
Kuasa Hukum Rakyat Pati Mengaku Dianiaya hingga Disekap Berjam-jam di Kantor Bupati
4
Amalan Mengisi Rebo Wekasan, Mulai Mandi, Shalat, hingga Yasinan
5
Ramai Kritik Joget Pejabat, Ketua MPR Anggap Hal Normal
6
Pimpinan DPR Bantah Gaji Naik, tapi Dapat Berbagai Tunjangan Total hingga Rp70 Juta
Terkini
Lihat Semua