Daerah

Peringati Harlah, NU Bojonegoro Semangat Teruskan Perjuangan

NU Online  ·  Ahad, 24 Februari 2019 | 22:00 WIB

Peringati Harlah, NU Bojonegoro Semangat Teruskan Perjuangan

Ketua PCNU Bojonegoro Kholid Ubed (berdiri)

Bojonegoro, NU Online
Di usianya yang sudah 93 tahun, Nahdlatul Ulama (NU) semakin kokoh dan solid dalam penguatan jamaah maupun jam'iyah. Organisasi terbesar di Indonesia itu pun terus berkembang dan bersemangat meneruskan perjuangan para pendiri NU, termasuk pengurus NU Kabupaten Bojonegoro.

"Mari semua yang hadir pada acara peringatan hari lahir NU ini, kita tanamkan semangat NU di dalam dada untuk terus merawat NU sepanjang zaman," kata Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Bojonegoro terpilih, Kholid Ubed.

Kholid Ubed mengapresiasi kegiatan istighotsah akbar dan Ngaji Kebangsaan, Ahad (24/2) dalam rangka memperingati Hari lahir (Harlah)  ke-93 NU yang diadakan Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Kecamatan Sukosewu, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur.

Pasalnya, acara yang digelar di lapangan Desa/Kecamatan Sukosewu diikuti badan otonom (Banom) NU mulai Muslimat, Fatayat, Gerakan Pemuda (GP) Ansor, IPNU-IPPNU, hingga Pencak Silat Pagar Nusa. Bahkan ribuan anggota NU rela berpanas-panasan menghadiri pengajian tersebut.

Rais MWC NU Kecamatan Sukosewu, Kiai Afdhoni menyampaikan banyak terima kasih atas usaha keras yang dilakukan oleh MWCNU Sukosewu hingga badan otonom, serta masyarakat untuk menyelenggarakan kegiatan pada hari ini. "Semoga apa yang telah kita laksanakan hingga hari ini, membawa berkah," terangnya saat sambutan.

Usai diadakan istighotsah dan do'a untuk bangsa, dalam Ngaji Kebangsaan menghadirkan Instruktur nasional Pendidikan Kader Penggerak Nahdlatul Ulama (PKPNU), KH Adnan Anwar dari Bogor. Kiai Adnan mengingatkan kembali perjuangan dari KH Hasyim Asy'ari dalam memperjuangkan kemerdekaan NKRI.

"Sudah ada dalam dokumen intelejen Inggris, Indonesia negara yang hanya berdiri 3 bulan. Tetapi perjuangan dari KH Hasyim Asy'ari bersama Nahdliyin berhasil memperjuangkan kemerdekaan, dan kedaulatan negara di tangan NU," ceritanya dengan penuh semangat.

Sejarah panjang tentang Hadratussyekh juga disampaikan, termasuk resolusi jihad pada tanggal 22 Oktober 1945 memang patut untuk diperingati hari santri. 

Kegiatan istighotsah dan pengajian akbar selesai menjelang waktu dhuhur juga dimeriahkan dengan marching band Gita Mass dari MTs Salafiah Syafi'yah Sukosewu, aktrasi dari pencak silat Pagar Nusa, dan penyerahan hadiah lomba paduan suara. Selain itu, juga pemberian santunan anak yatim yang ada di Kecamatan Sukosewu. (M Yazid/Muiz)