Daerah

Peringati Haul, Pesantren Denanyar Bedah Buku Mbah Bisri

NU Online  ·  Kamis, 1 Mei 2014 | 06:01 WIB

Jombang, NU Online
Bersamaan dengan peringatan haul KH Bisri Syansuri, Pesantren Manbaul Ma'arif Denanyar Jombang Jawa Timur menggelar bedah buku 'Biografi KH Bisri Syansuri' Selasa (29/4) malam.
<>
Bedah buku Biografi kiai kharismatik dan salah satu pendiri Nahdlatul Ulama itu dihadiri sejumlah kiai dan pengasuh pesantren serta tokoh Ormas di Jombang.

Tampil sebagai pembicara dalam bedah buku, yakni, KH.Kholid Mawardi (Jakarta), Hj Aisyah Hamid (Jakarta), Hj. Muhassonah Iskandar (Denanyar), KH. Akhwan (Bojonegoro), KH. Aziz Masyhuri, (Denanyar), serta KH.Salahuddin Wahid (Tebuireng).

Dipandu oleh Abdul Halim Iskandar, Wakil Ketua DPRD Jawa Timur, sejumlah narasumber mengungkapkan pengalamannya terkait kehidupan KH. Bisri Syansuri. "Mbah Bisri, kalau sudah punya ide sulit ditawar," ungkap Hj. Muhassonah Iskandar, menyampaikan pengalamannya tentang kehidupan pendiri NU itu.

Bibi dari menantu Ketua Umum PBNU, KH. Abdurrahman Wahid (Gus Dur) ini menambahkan, satu aktivitas yang tidak pernah lewat oleh Bisri Syansuri adalah menjadi imam dalam setiap menjalankan shalat wajib. "Beliau itu disiplin untuk ngimami," tuturnya.

Fakta lain diungkapan KH. Kholid Mawardi dari Jakarta. Menurutnya, KH. Bisri Syansuri merupakan kiai yang kuat memegang ajaran fiqih. Tidak heran, jika keberadaannya di Partai Persatuan Pembangunan (PPP) saat pemerintah mengambil penyederhanaan partai, mampu menjadi penjaga moral kelompok Nahdliyin di PPP.

"Beliau itu berperan sebagai garda moral kaum Nahdliyin di PPP. Beliau adalah kiai yang kuat memegang ajaran fiqih," ujar dia dihadapan ratusan peserta bedah buku yang mengikuti acara di auditorium pesantren. (Syaifullah/Mahbib)