Daerah

Pertahankan Dakwah Walisongo, NU Jabar Deklarasi Antihoaks

NU Online  ·  Sabtu, 24 Maret 2018 | 14:15 WIB

Bandung, NU Online
Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama  (PCNU) se-Jawa Barat melakukan deklarasi antihoaks, Sabtu (24/3) siang.

Deklarasi didasarkan pada dinamika sosial politik yang berkembang di masyarakat dewasa ini. Kondisi cenderung mengarah kepada situasi kurang kondusif bagi upaya-upaya memelihara persatuan dan kesatuan serta perdamaian dari seluruh komponen bangsa. Penyebabnya adalah maraknya berita hoaks dan informasi-informasi yang tidak bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya di media sosial.

Atas dasar itu PCNU se-Jawa Barat mendukung institusi Kepolisian sebagai aparatur negara dalam upaya-upaya pencegahan dan pemberantasan perilaku penyebaran berita hoaks baik secara online maupun offlline, demikian salah poin penting deklarasi.
Penyebaran berita hoaks dinilai sangat mengganggu bahkan merusak tatanan kehidupan masyarakat yang damai, toleran, bersatu dan berdaulat, serta mengancam ketertiban dan keamanan negara kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Penyebaran berita hoaks pada dasarnya bertolakbelakang dengan dakwah yang dikembangkan sejak zaman Walisongo, di mana dakwah islamiyah yang berlangsung di masyarakat penuh dengan kelembutan, keramahan, dan kedamaian, sehingga terwujud kehidupan masyarakat yang  damai dan toleran.

Alasan itu diperkuat bahwa Nahdlatul Ulama sebagai ormas keagamaan merupakan pelanjut dakwah Islam Walisongo yang tetap istiqomah menyampaikan dakwah Islam yang ramah sebagai manifestasi dari Islam rahmatan lil alamin.

Deklarasi dihadiri Katib Syuriyah PWNU Jabar, KH M Usamah Manshur; Wakil Rais Syuriyah PWNU Jabar KH Abun Bunyamin; Mabes POLRI Hariyanta;  Ketua PBNU KH H Abdul Manan Abdul Ghani; Ketua LTM PBNU H Mansyur Syaerozy.

Penyematan secara simbolis pin antihoaks mewarnai deklarasi yang berlangsung di Pesantren Wasilatul Huda, Cicalengka, Bandung, Jawa Barat. (Red: Kendi Setiawan)