Daerah

Pesan Pengasuh Pesantren Atas Angin kepada Kapolres Baru Ciamis

Kam, 5 Maret 2020 | 09:00 WIB

Pesan Pengasuh Pesantren Atas Angin kepada Kapolres Baru Ciamis

KH RM. Irfa'i Nahrowi (kelima dari kiri) menerima kunjungan AKBP Dony Eka Putra, di kediamannya (Foto: NU Online/Hakim Zayyan)

Ciamis, NU Online
Pesan Pengasuh Pesantren Atas Angin Ciamis KH RM. Irfa'i Nahrowi menerima kunjungan silaturahim Kapolres Ciamis yang baru sepekan dilantik, AKBP Dony Eka Putra, di kediamannya, di Desa Darmacaang, Cikoneng, Rabu (4/3). 

Pengasuh Pesantren yang kerap disapa dengan sebutan Abah Irfa'i ini menyampaikan pesan persaudaraan dan perdamaian kepada Kapolres dan jajarannya. Sembari mengobrol santai, Abah berpesan agar di dalam menjaga ketahanan bangsa dan negara serta keamanan dan ketertiban masyarakat berpegang kepada nilai-nilai ketakwaan yakni kecintaan kepada ajaran Allah yang dibawa oleh utusan-Nya yang mulia Nabi Muhammad SAW.

"Ittaqud dunya wa ittaqun nisya',” kata Abah Irfa'i, yang juga Mursyid Tarekat Naqsyabandiyah ini, menyitir sebuah hadits Nabi.

Salah seorang tokoh tarekat di kalangan NU ini menerangkan bahwa ittaqud dunya wa ittaqun nisya ini bermakna agar dalam mengemban amanah sebagai pemimpin yang memiliki kewenangan dalam menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat, senantiasa menjaga kehormatan dan kewibawaan diri di hadapan dunia dan di hadapan wanita dengan menjunjung nilai-nilai takwa. Jangan sampai dunia dan wanita dengan pesonanya menjadi kan kita lalai akan tugas dan kewajiban, sehingga masyarakat kehilangan kepercayaan kepada tokoh-tokoh pemimpin.

“Kehidupan dunia dewasa ini yang didominasi oleh parameter materialistik menjadikan mental bangsa ini bermental "takut miskin". Sehingga daya juang untuk menjaga ketertiban dan kedamaian dunia, terkikis oleh nilai tukar mata uang,” katanya.  

Abah Irfa'i menambahkan, agar terhindar dari parameter ekonomistik tersebut dibutuhkan ketegasan untuk menegakkan supremasi hukum, keadilan dan menumbuhkan kesadaran hukum bagi semua anggota masyarakat tanpa terkecuali. 

"Kewibawaan di hadapan dunia menghindarkan diri dari ketertarikan akan rayuan material dunia yang menjadikan rusak laku agama (akhlak), menuju pengabdian kepada Tuhan sebagai khalifah di muka bumi yang melayani dan mengayomi masyarakat," pungkasnya di akhir pertemuan.

Kontributor: Hakim Zayyan
Editor: Abdullah Alawi