Daerah

Pesantren Al-Falak Berkabung atas Wafatnya Gus Dur

Sab, 2 Januari 2010 | 04:38 WIB

Bogor, NU Online
Keluarga besar Pondok Pesantren Al-Falak, Pagentongan, Kota Bogor, Jawa Barat, berkabung atas wafatnya guru bangsa dan tokoh nasional, mantan Presiden ke-4 RI, KH Abdurrahman Wahid.

Achmad Ubaidillah kepada NU Online di Kota Bogor, Kamis, mengatakan, pihaknya beserta sanak famili dari Pesantren Al-Falak ikut merasa kehilangan atas wafatnya Gus Dur.<>

Pesantren Al-Falak terletak di Pagentongan, Kelurahan Loji, Kecamatan Bogor Barat, Kota Bogor, Jawa Barat.

Al-Falak merupakan salah satu pesantren tertua di Bogor, yang didirikan oleh ulama besar Bogor, almarhum KH Tubagus Falak Abbas.

Saat masih hidup, Gus Dur beberapa kali berkunjung ke Pesantren Al-Falak, antara lain saat wafatnya KH Falak tahun 1971, mengikuti dialog dengan keluarga besar KH Falak tahun 2005 serta mengikuti kegiatan penanaman pohon pada puncak ulang tahun PKB pada tahun 2006.

Selain Gus Dur, mendiang ayahnya yaitu KH Wahid Hasyim dan mendiang kakek yaitu KH Hasyim Asy'ary pernah beberapa kali mengunjungi Pesantren Al-Falak.

KH Falak selain dikenal sebagai tokoh ulama pejuang juga tercatat sebagai perintis berdirinya Nahdlatul Ulama (NU) Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

"Keluarga Al-Falak memiliki kedekatan dengan keluarga Gus Dur yang terjalin sejak lama. Kami merasa duka yang mendalam dan sangat kehilangan atas wafatnya Gus Dur," terang Ubaidillah yang juga aktif di The Wahid Institute, organisasi kemanusiaan yang didirikan Gus Dur.

Asep Zulfikor menambahkan, sebagai bentuk belasungkawa dan do'a atas wafatnya Gus Dur, pihak keluarga besar Pesantren Al-Falak juga Pesantren Al-Falakiyyah serta pesantren lain yang berada di kawasan Pagentongan, akan digelar tahlil selama sepekan.

"Kami akan mendoakan Gus Dur melalui tahlil selama sepekan, mulai malam pertama hingga ketujuh," imbuh Zulfikor.

Dia melanjutkan, "Gus Dur telah memberikan banyak jasa bagi bangsa ini dan umat manusia di dunia. Kami ikhlas melepas kepergiannya dan berharap dapat melanjutkan cita-cita perjuangannya. (hir)