Daerah

Pesantren Al-Kautsar Gelar Diklat Kepenulisan

Jum, 18 Mei 2012 | 01:31 WIB

Pamekasan, NU Online
Pondok pesantren Al-Kautsar, Lawangan Daya, Pamekasan menggelar diklat kepenulisan, Kamis (17/5) dan bertempat di Auditorium Al-Kautsar. Tema yang diangkat adalah Menembus Cakrawala dengan Pena. <>

Pelatihan yang mendatangkan pemimpin redaksi NU Online Pamekasan ini diikuti oleh pengurus dan para santri Al-Kautsar, berkisar 50-an orang.

Menurut ketua panitia, Muhamad Nasir, pelatihan ini diadakan dalam rangka menambah wawasan kepenulisan dan jurnalistik santri Al-Kautsar.

Pelatihan tersebut dibuka langsung oleh pengasuh Al-Kautsar KH Attorid, yang juga turut menyimak jalannya pelatihan yang berakhir sekitar pukul 14.00 WIB, itu.

Dalam sambutannya, Kiai Attorid menegaskan bahwa setiap hari yang digunakan belajar adalah lautan faidah.

"Termasuk hari ini. Karena itu, saya berharap agar kita senantiasa selalu belajar penuh semangat," tegasnya dengan nada bicara yang sangat lugas.

Dikatakan pula, setiap sesuatu itu ada ilmunya, begitu pula dalam menulis.

"Dan keharusan melatih diri dalam menulis ini menjadi bukti dari pengamalan kita dari perintah agama," ujarnya sembari menguatkan pendapatnya dengan surat Al-'Alaq terkait dengan pentingnya membaca dan menulis.

"Dalam surat tersebut, terdapat redaksi iqra' dan al-qolam. Berdasarkan surat ini, kita dapat menyadari betapa pentingnya membaca dan menulis," kata Kiai Attorid yang disimak oleh segenap peserta pelatihan.

"Pena penuh rahasia. Rugilah kita kalau tidak menguak rahasia pena itu," tambahnya tambah menjabarkan rahasia pena dimaksud.

Ketua Rabithah Ma'ahid Islamiyah (RMI) NU Pamekasan itu juga menekankan agar untuk belajar menulis tidak berpikir materi dulu.

"Karena materi pasti mengikuti kita," tandasnya.

"Ulama-ulama dahulu menjadi abadi sampai sekarang karena karya-karya beliau digunakan hingga kini. Itu semua buah dari pena. Ini yang saya maksud rahasia pena. Kita pasti menuai pahala melalui dakwah dengan tulisan," bebernya.

Beliau juga menjelaskan bahwa cita-cita dan semangat yang tinggi akan mengantarkan pada derajat yang tinggi.

"Belajarlah dengan penuh semangat tinggi," harapnya yang diamini oleh peserta.

Redaktur : Sudarto Murtaufiq
Kontributor : Hairul Anam