Daerah

Pesantren Dampingi Warga Indramayu soal Perseteruan dengan Pertamina

Sel, 5 Januari 2016 | 02:00 WIB

Jakarta, NU Online
Pengasuh Pondok Pesantren Asy-Syafi'iyah KH Nasrullah Afandi melakukan pendampingan terhadap warga Desa Kedungwaru, Kecamatan Krangkeng, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, menyusul terjadinya perseteruan dengan PT Pertamina.
<>
"Kasus ini terjadi sejak tujuh bulan lalu, bermula saat sumur-sumur warga desa tercemar limbah proyek milik Pertamina. Warga menuntut pertanggungjawaban, tapi sampai sekarang tidak ada kejelasan," kata tokoh NU Indramayu, Selasa (5/1/2016) dalam siaran pers.

Karena ketidakjelasan tanggung jawab tersebut, katanya, warga bersepakat memasang portal di jalan desa untuk menutup akses masuk kendaraan-kendaraan proyek milik Pertamina. Tetapi, tindakan warga dibalas dengan aksi teror berupa perusakan portal oleh oknum petugas keamanan proyek milik Pertamina yang diduga juga dibantu oknum aparat keamanan.

"Kejadiannya Minggu malam. Portal yang dipasang warga dicopot paksa sejumlah orang, yang beberapa di antaranya mengenakan pakaian loreng. Bagi kami ini sebuah teror, sebuah tindakan intimidasi kepada warga," tegas Kiai Nasrulloh.

Mustasyar Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama (PCINU) Maroko itu menambahkan, proyek milik Pertamina tersebut tak hanya mengakibatkan pencemaran di sumur-sumur milik warga, namun juga rusaknya belasan hektar sawah.

Selain itu kendaraan berat yang berlalu lalang mengakibatkan polusi udara dan suara, serta merusak jalan desa. "Kami menuntut pertanggungjawaban dari Pertamina. Kami juga menuntut hentikan intimidasi kepada warga," tegasnya.

Sementara KH Hambali Abdulloh, sesepuh NU desa setempat, juga menyampaikan permintaan agar intimidasi kepada warga dihentikan. Dia meminta Pertamina bisa menunjukkan itikad baik dalam menyelesaikan perseteruan dengan warga tersebut.

"Kami selalu berpesan agar warga tidak terpancing emosinya. Karena itu kami meminta kepada Pertamina untuk bisa secepatnya menyelesaikan permasalahan dengan warga tersebut," ungkap Kiai Hambali.

Persoalan limbah proyek milik Pertamina yang mencemari tersebut sebelumnya sudah dilaporkan oleh warga Desa Kedungwaru, Kecamatan Krangkeng, Kabupaten Indramayu, kepada DPRD setempat. DPRD mendukung untuk diselesaikannya permasalahan tersebut secara baik-baik. (Mahbib)


Foto: Warga blokir jalan