Daerah

Pesantren di Mandalawangi Hancur Akibat Gempa Banten

Ahad, 4 Agustus 2019 | 11:15 WIB

Pesantren di Mandalawangi Hancur Akibat Gempa Banten

Bangunan hancur akibat gempa Banten, Jumat (2/8) malam.

Pandeglang, NU Online
Gempa berkekuatan 6,9 richter yang mengguncang sekitaran Pulau Jawa dan Sumatera Jumat (2/7) malam lalu telah membuat pilu sebagian masyarakat. Terutama masyarakat yang tinggal di Kabupaten Pandeglang, Banten. Hal itu karena Kabupten Pandeglang masuk kategori  rawan gempa bahkan dalam informasi yang bersumber dari alat pendeteksi gempa Badan Meteorologi Krimatologi dan Geofisika (BMKG) Sumur-Pandeglang menjadi pusat gempa malam kemarin. 
 
Berdasarkan data Lembaga  Penanggunalangan Bencana dan Perubahan Iklim Nahdlatul Ulama (LPBI-NU) Provinsi Banten per 3 Agustus 2019 gempa itu telah mengakibatkan kerusakan rumah antara lain di Kecamatan Mandalawangi 32 rumah, Kecamatan Carita 1 rumah, Kecamatan Patia 3 rumah, dan Kecamatan Sukaresmi 2 rumah. 
 
Kemudian, di Kecamatan Panimbang 1 rumah, Kecamatan Saketi 5 rumah, Kecamatan Jiput 2 rumah, Kecamatan Picung 1 rumah, Kecamatan Cikeusik 1 rumah, Kecamatan Sumur 6 rumah, Kecamatan Bojong 2 rumah dan Kecamatan Banjar 1 rumah. 
 
Ketua LPBI NU Banten, Shihabudin mengatakan, warga di sepanjang tepi Pantai Sumur, Carita, Labuan mengungsi ke dataran tinggi. Sebagian ada yang sudah kembali ke tempat tinggalnya sebagian lagi masih mengungsi di pegunungan dan Kantor Kecamatan. 
 
Sementara ini tim LPBI NU Banten tengah berkonsentrasi untuk memantau perkembangan gempat terutama di Kecamatan Sumur. 
 
"Bersyukur tidak ditemukan korban jiwa pada peristiwa tersebut. Namun pihak LPBI masih melakukan pencarian dan perekaman seluruh dampak gempa agar dapat terdata secara menyeluruh," katanya saat dihubungi NU Online, Ahad (4/8) pagi. 
 
Sementara itu, Ketua Lembaga Amil Zakat Infak Sedekah NU (LAZISNU) Banten, Sugeng Setiyadi, mengatakan merespons laporan dari masyarakat. Pihaknya bersama tim LPBI NU langsung terjun ke lapangan untuk meninjau langsung tempat kejadian. 
 
Menurutnya, berdasarkan hasil pantauan LAZISNU Banten sendiri, ada sejumlah pesantren dan majelis taklim di Mandalawangi yang hancur akibat gempa yang menguncang hampir semua wilayah Selat Sunda tersebut. 
Bahkan, karena belum ada bantuan yang masuk, seadanya bantuan uang tunai diberikan untuk warga terdampak gempa di Kampung Karoya Desa Pasir Panjang Kecamatan Mandalawangi.
 
"Sebagian besar pondoknya hancur," ujarnya. (Abdul Rahman Ahdori/Kendi Setiawan)