Daerah

Bantu Warga Terdampak Gempa, LAZISNU Banten Terjunkan Tim Lapangan

Ahad, 4 Agustus 2019 | 11:05 WIB

Bantu Warga Terdampak Gempa, LAZISNU Banten Terjunkan Tim Lapangan

Puing-puing rumah warga di Pandeglang akibat gempa Banten pada Jumat (2/8) malam.

Serang, NU Online
Lembaga Amil Zakat Infak Sedekah Nahdlatul Ulama (LAZSINU) Banten mulai bergerak membantu masyarakat Kabupaten Pandeglang yang terdampak gempa terutama di Kecamatan Mandalawangi. Upaya itu dilakukan LAZISNU Banten dengan membuka posko bantuan dan memantau sejumlah titik terdampak gempa. 
 
Ketua LAZISNU Banten, Sugeng Setiyadi, menuturkan gerakan awal LAZISNU telah melakukan pendataan ulang untuk mengetahui bantuan apa saja yang diperlukan. Kecuali untuk warga Desa Pasir Panjang, Kecamatan Mandalawangi langsung diberikan bantuan berupa uang tunai karena meihat kondisi yang memprihatinkan. 
 
"Di sana tim kami spontan memberikan bantuan karena melihat kondisi," ujarnya saat dihubungi NU Online, Ahad (4/8). 
 
Ia mengatakan, LAZISNU Banten membuka seluas-luasnya bagi masyakat yang akan memberikan bantuan kepada korban terdampak gempa. Saat ini, kata dia, yang dibutuhkan adalah hunian sementara bagi sebagian warga di Pandeglang. 
 
"Rumah mereka hancur karena gempa," tuturnya.
 
LAZISNU Banten akan mengawal masyarakat terdampak gempa ini sampai dengan semuanya pulih kembali. Ia mengimbau kepada seluruh masyarakat untuk bisa meringankan beban korban, khususnya beberapa pesantren yang hancur akibar gempa.
 
Seperti diketahui, gempa berkekuatan 6,9 richter yang mengguncang sekitaran Pulau Jawa dan Sumatera Jumat (2/7) malam lalu telah membuat pilu sebagian masyarakat di Indonesia, terutama masyarakat yang tinggal di Kabupaten Pandeglang, Banten.
 
Hal itu karena Kabupten Pandeglang masuk kategori rawan gempa bahkan dalam informasi yang bersumber dari alat pendeteksi gempa Badan Meteorologi Krimatologi dan Geofisika (BMKG) Sumur-Pandeglang menjadi pusat gempa malam kemarin.
 
Data nasional terkait dampak gempa kemarin antara lain, 1050 orang mengungsi, 2 korban meninggal, 8 korban luka-luka, dan 113 rumah rusak. 
Kemudian di Provinsi Banten yakni per 3 Agustus 2019 gempa itu telah mengakibatkan kerusakan rumah antara lain di Kecamatan Mandalawangi 32 rumah, Kecamatan Carita 1 rumah, Kecamatan Patia 3 rumah, dan Kecamatan Sukaresmi 2 rumah. 
 
Kemudian, di Kecamatan Panimbang 1 rumah, Kecamatan Saketi 5 rumah, Kecamatan Jiput 2 rumah, Kecamatan Picung 1 rumah, Kecamatan Cikeusik 1 rumah, Kecamatan Sumur 6 rumah, Kecamatan Bojong 2 rumah dan Kecamatan Banjar 1 rumah. (Abdul Rahman Ahdori/Kendi Setiawan)