Daerah

Warga Apresiasi Bantuan Air Bersih Ansor Boyolali

Jum, 26 Juli 2019 | 13:30 WIB

Warga Apresiasi Bantuan Air Bersih Ansor Boyolali

Ditribusi air bersih dari Ansor Boyolali untuk warga terdampak kekeringan di Kecamatan Wonosegoro

Boyolali, NU Online
Bantuan air bersih yang telah didistribusikan Pimpinan Anak Cabang (PAC) Wonosegoro-Wonosamodro Kabupaten Boyolali Jawa Tengah ke beberapa desa yang mengalami kekeringan air di dua kecamatan tersebut, mendapat apresiasi positif dari warga setempat.
 
Salah satu tokoh warga Desa Bengkle, Ali Mahfud, mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada para anggota Ansor dan Banser yang dengan sukarela mengumpulkan uang untuk membeli air bersih dan menyalurkannya ke warga.
 
"Terima kasih atas bantuan air bersih dari Ansor dan Banser. Bantuan ini sangat bermanfaat untuk warga yang mengalami kesulitan air untuk MCK dan juga berwudhu," terang Ali Mahfud.
 
Seperti yang telah diberitakan sebelumnya, kekeringan yang melanda di sejumlah daerah di wilayah Kabupaten Boyolali Jawa Tengah, membuat sejumlah daerah mengalami krisis air bersih. Hal inilah yang menjadi keprihatinan para kader Gerakan Pemuda (GP) Ansor dan Banser Boyolali dan tergugah untuk ikut membantu warga dengan mengirimkan bantuan air bersih.
 
Bantuan air bersih yang diangkut dengan menggunakan truk dan mobil bak terbuka, disalurkan ke beberapa titik yang mengalami kekeringan air di Desa Bengkle, Garangan dan Bandung.
 
“Penyaluran bantuan air bersih ke Desa Bengkle, Bandung dan Garangan, telah kita laksanakan Jumat tanggal 19 Juli lalu. Semoga bantuan yang kecil tersebut bermanfaat untuk warga,” terang Ketua PAC GP Ansor Wonosegoro - Wonasomodro Abdullah Zubair Muhammad kepada NU Online, Kamis (25/7).
 
Ditambahkan Zubair, dana bantuan air ini didapatkan dari sumbangan kader Ansor dan Banser Kecamatan Wonosegoro-Wonosamodro, Kabupaten Boyolali. “Selain dibagikan langsung ke warga, bantuan ini juga disalurkan ke beberapa tampungan air yang ada di masjid dan mushala,” kata dia.
 
Pihaknya juga memberikan masukan kepada beberapa pihak berwenang, terkait siklus musim kekeringan air ini. Menurut dia, hampir di semua desa di Wonosamodro setiap musim kemarau seperti sekarang ini mengalami kesulitan air bersih. Sehingga pemerintah dan warga perlu mencari solusi yang lebih tepat untuk menyelesaikan persoalan tahunan ini.
 
“Pertama, bisa mencari sumber air di sekitaran wilayah terdampak sekaligus pembuatan sumur. Tentu tidak mudah, tapi dengan kerjasama berbagai pihak, akan semakin mempercepat terealisasinya program ini,” tutur Husein.
 
Kemudian yang kedua, yakni dengan alternatif melanjutkan progam PDAM, yang sekarang sudah sampai di Kecamatan Wonosegoro. Ketiga, reboisasi atau penanaman hutan kembali. “Terutama tanaman penyimpan air yang banyak, misalnya pohon beringin,” jelas dia.
 
Masukan yang terakhir, yakni kebijakan pendanaan dari APBD maupun sumber dana lainnya, yang berpihak dan mencukupi. Baik untuk pembuatan sumur, penyaluran PDAM, maupun reboisasi. Dengan beberapa kebijakan tersebut, diharapkan warga tidak lagi mengalami kesulitan mencari air bersih.
 
Selain program distribusi air bersih, PAC Wonosegoro-Wonosamodro juga memiliki kegiatan sosial kemasyarakatan lainnya, antara lain yakni bersih-bersih masjid setiap hari Jumat. (Ajie Najmuddin/Muiz)