Internasional

LAZISNU Serahkan Bantuan Pembebasan Eti dari Hukuman Mati di Arab Saudi melalui Dubes

Sen, 1 Juli 2019 | 19:00 WIB

LAZISNU Serahkan Bantuan Pembebasan Eti dari Hukuman Mati di Arab Saudi melalui Dubes

Dubes Agus Maftuh Abegebriel (tengah) menerima simbolis bantuan diyat TKI Eti bin Thoyib.

Jakarta, NU Online

NU Care-LAZISNU menyerahkan secara simbolis dana bantuan pembebasan TKI Eti kepada Duta Besar Indonesia untuk Arab Saudi Agus Maftuh Abegebriel. Penyerahan dilakukan Senin (1/7) saat Dubes berkunjung ke Kantor NU Care-LAZISNU di Lantai 2 Gedung PBNU Kramat Raya 164 Jakarta Pusat. 

Penyerahan dilakukan oleh Sekretaris NU Care-LAZISNU Abdur Rouf, disaksikan oleh staf lainnya. Sementara jumlah bantuan adalah sebesar Rp12.454.900.000 (Duabelas miliar empat ratus lima puluh empat juta sembilan ratus ribu rupiah).

Penyerahan bantuan pembebasan TKI Eti kepada Dubes Arab Saudi menjadi bagian komunikasi NU Care-LAZISNU dan Kedutaan Besar Indonesia untuk Arab Saudi. Komunikasi dan kerja sama juga dilakukan dengan Kementerian Luar Negeri.

Adapun dana tersebut merupakan bantuan warga NU dan masyarakat umum melalui NU Care-LAZISNU. Penggalagan dilakukan antara lain bekerjasama dengan platform Kitabisa sejak beberapa bulan ini.

Diketahui, Eti bin Thoyib seorang Tenaga Kerja Indonesia (TKI) asal Majalengka, Jawa Barat. Eti divonis hukuman mati di Arab Saudi karena sebuah kasus. Eti berpeluang bebas dari ancaman itu jika membayar diyat sebesar Rp20 miliar kepada keluarga ahli waris korban.

Ketua NU Care-LAZISNU, H Achmad Sudrajat pada Halal bi Halal PBNU, Senin (24/6) sepekan lalu, mengungkapkan pihaknya bersyukur dan berterimakasih atas bantuan masyarakat dan warga NU.

"Alhamdulillah, donasi dari Nahdliyin ini terkumpul lebih dari 12 miliar. Dan masih kurang sekitar delapan miliar, karena target untuk menebus diyat (kompensasi) Saudari Eti totalnya 5 juta real atau 20 miliar," tutur Ajat, biasa disapa.

Ajat berharap bantuan tersebut dapat menjadi amal jariyah. Selain itu masyarakat umum masih dapat membantu Eti untuk terbebas dari vonis hukuman mati. "Semoga kita, PBNU, dan masyarakat umum dapat membebaskan Eti dari hukuman mati. Amin," ujarnya.

Upaya membantu Eti merupakan waktu yang tepat untuk meningkatkan spirit kemanusiaan. Sebab, selain pertaruhan nama bangsa, solidaritas ini juga merupakan nilai kehidupan nyata seorang manusia.

"Kita tunjukkan solidaritas ini dengan menguatkan jejaring-jejaring kita lebih fokus pada kemanusiaan, tanpa melihat sekat-sekat apa pun karena bicara kemanusiaan," jelasnya. (Kendi Setiawan)